SuratanBali.Com, DENPASAR - Tepat pada, Selasa (28/4) petang, Dewa Made Indra selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mengumumkan bahwa pada hari ini terdapat pertambahan kasus transmisi lokal sejumlah 22 orang. Dimana 13 diantaranya transmisi lokal. Kemudian dari 13 orang ini, Dewa Indra melaporkan, sejumlah 8 orang berasal dari satu banjar di Bangli dan 4 orang juga berasal dari satu lingkungan di Karangasem.
"Penyebab utama kasus transmisi lokal baru ini adalah mereka mendapatkan penularan, karena kontak dengan orang yang positif terlebih dahulu yakni PMI yang pulang dan melakukan karantina mandiri di rumah. Menurut laporan, PMI tersebut tidak menunjukkan gejala," ungkapnya seraya menyatakan untuk kasus yang terjadi di Bangli dan Karangasem terkait dengan transmisi lokal, dapat disimpulkan bahwa arahan-arahan Pemprov dan Gugus Tugas Provinsi Bali, oleh Bupati/walikota se-Bali pada tingkat implementasinya di lapangan belum dijalankan secara penuh dan disiplin. Jika masyarakat dan khususnya para PMI mengikuti arahan pemerintah dengan baik, untuk melakukan karantina mandiri di rumah, menjaga jarak, melaksanakan PHBS maka kasus seperti ini pasti tidak akan terjadi.
Kasus pada hari ini menunjukkan ketidakdisiplinan dan ketidaktaatan kepada arahan pemerintah dan protokol penyebaran Covid-19. Mudah-mudahan peristiwa ini bisa menginspirasi kita semua tentang pentingnya disiplin melaksanakan protokol pencegahan Covid-19. Terutama kepada sahabat-sahabat para pekerja migran, semuanya tanpa terkecuiali kami harap agar disiplin. "Jika satu hingga dua saja tidak disiplin, maka menghasilkan 12 transmisi lokal seperti hari ini. Bayangkan jika banyak PMI yang tidak disiplin, berapa kasus yang akan terjadi," katanya.
Karena itu kami meminta seluruh PMI sekali lagi untuk menjaga kedisiplinan. Isolasi diri dan tidak melakukan kontak dengan orang lain, sampai menjalani tes ke-2. Setelah dinyatakan negatif, barulah diperbolehkan kembali ke masyarakat. "Saya tentu berharap, ini adalah jumlah laporan positif terbesar untuk pertama kali dan tidak akan terulang lagi. Untuk itu saya ingatkan kembali untuk tidak meremehkan penyebaran Covid-19. Sekali kita meremehkan, maka jangan heran kalau hal seperti ini akan terulang kembali," tutupnya.SB/REDAKSI
Bagikan