SuratanBali.Com, DENPASAR – Miris dan memprihatinkan!!! Hal itulah perasaan yang disampaikan warga ketika mengunjungi kondisi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jalan Maruti, No. 10 Denpasar yang kedapatan sangat minim memiliki guru pengajar, mulai dari jenjang SDLB, SMPLB, dan SMALB di tahun 2019 ini.
Bahkan salah satu orang tua siswa yang namanya tidak mau dimediakan ini, mengungkap sekolah yang menjadi rujukan orang tua siswa di Jalan Maruti Denpasar, mestinya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, baik dari segi tenaga pengajar, maupun prasarana pendidikan. Karena selain jaraknya yang dekat dari tempat tinggal siswa dibandingkan harus menempuh pendidikan berjam-jam lamanya, belum lagi terkena macet untuk sampai di SLB N 1 Badung, Jimbaran, Badung Selatan itu, tercatat siswa yang berlabuh ke SLB di Jalan Maruti jumlahnya tidak main-main, yakni mencapai ratusan. Hal itu dirasakannya, ketika mengantar salah satu anaknya untuk mendaftar di sekolah tersebut.
Mendengar adanya keluhan itu, salah satu guru yang berhasil diwawancarai awak media, I Made Mahardika Prayoga,S.Pd menjelaskan saat ini SLB di Jalan Maruti Denpasar memang benar sedang mendapatkan banyak kepercayaan dari orang tua siswa. Hal itu dibuktikan ketika, Senin (15/7) lalu kami telah menerima siswa sejumlah 145 anak dalam kondisi berkebutuhan khusus.
“Sebagian besar anak-anak yang kami terima di tahun pelajaran 2019 mengalami autis, down syndrome dan tuna grahita, sementara kalau dilihat dari segi alamatnya, mereka rata-rata berasal dari Badung Tengah, Badung Utara, Denpasar Barat, Denpasar Utara dan Denpasar Timur,” kata Mahardika.
Namun dari antusiasme orang tua dan anak-anak untuk bersekolah ke SLB di Jalan Maruti Denpasar ini, memang benar apa yang dikatakan beberapa orang tua siswa bahwa sarana pendukung pendidikan di sekolah ini masih terbilang sangat minim prasarana maupun guru.
“Sekarang di SLB Jalan Maruti hanya memiliki guru sebanyak 15 orang, sedangkan kalau melihat jumlah murid yang mencapai 145 anak, maka kami membutuhkan guru sejumlah 37 orang,” tambahnya.
Sebelum informasi ini mencuat, tercatat pada bulan Mei 2019 lalu Gubernur Bali, Wayan Koster sempat berkunjung dan memberikan perhatian serius terhadap keberadaan SLB di Jalan Maruti ini, yang notabene kondisi bangunannya sempat tidak terawatt pasca menjadi eks Gedung Rumah Sakit Indera Provinsi Bali.SB/WIRA
Bagikan