By GusAr
18 January 2020
SuratanBali.Com, GIANYAR – Ketika kita ingin mengurangi sampah plastik, semua harus sepakat di semua lini, mulai rumah tangga, bisnis dan tempat umum. Semua harus terlibat dan tidak bisa lagi urusannya orang per orang. Demikianlah pernyataan tegas yang dikumandangkan Anggota Komisi VI DPR-RI, Dapil Bali, Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Parta dihadapan peserta Focus Group Discucusssion (FGD) yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Penggiat Lingkungan Hidup Bali (FKPLH) Bali dengan mengajak 30 komunitas lingkungan se-Pulau Dewata, Jumat (17/1) yang berlangsung di Pondok Warung Sebatu, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.
Lebih lanjut Nyoman Parta dalam FGD yang bertema Kolaborasi Mewujudkan Kebersihan Bali yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan ini menyatakan bahwa penggunaan plastik secara berlebih yang dibuang sembarangan menjadi sampah, nyata-nyata sudah merusak lingkungan, pemandangan dan dapat menganggu kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itu, masalah ini harus bersama diselesaikan.
“Harusnya setelah keluarnya Pergub 97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik ini, seluruh stakeholder bersatu padu dan targetnya dalam 5 tahun kedepan Pulau Bali harus bersih dari tata kelola sampah,” ujar Parta yang merupakan mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali ini seraya melayangkan pernyataan bagaimana kita harus tuntas dalam pemilahan mulai dari rumah tangga, hingga kita harus satu padu dalam pengolahan dan pengelolaan sampahnya setelah sampah terkumpul.
Karena cita-cita besarnya, Bali harus memiliki ciri sebagai destinasi wisata baru. Wisatawan yang datang ke Bali, tidak semata berbicara tentang budaya dan alamnya yang indah. Melainkan juga bicara tentang Bali yang bersih. "Jadi tamu yang datang adalah tamu berkelas dan menikmati alam Bali yang tidak tercemar,” ujar politisi PDI Perjuangan asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati ini.
Sementara perintis FKPLH Bali, I Ketut Suarnaya menjelaskan forum ini terbentuk atas inisiatif Anggota DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta. Sehingga mengumpulkan orang-orang maupun komunitas yang punya dedikasi serta komitmen dengan isu lingkungan merupakan tahap pertama untuk mewujudkan cita-cita Bali yang bersih dan membebaskan alam Bali tercemar dari berbagai sampah. “Ke depan, forum ini harus mampu berbuat lebih dan menyatukan visi misi di masing-masing komunitas dalam satu wadah,” ungkapnya.
Dalam FGD ini turut juga menghadirkan unsur Majelis Desa Adat Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota, PHDI Provinsi Bali, PHRI, Forum Perbekel, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Perindustrian, Pelindo III dan Angkasa Pura 1.SB/REDAKSI