SuratanBali.Com, BULELENG - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berjanji akan menghadirkan produk lokal khas Buleleng sebagai implementasi dari Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Hal itu disampaikannya dhadapan Gubernur Bali, Wayan Koster saat meresmikan Pasar Banyuasri berkonsep Tradisional dan Modern yang ditandai dengan penandatanganan prasasti pada, Selasa (Anggara, Kliwon Juluwangi) tanggal 30 Maret 2021.
Sehingga Bupati Agus meyakini, Pasar Banyuasri yang dibangun dengan konsep gotong royong dengan dana Rp 175 milyar bersumber dari APBD Pemkab Buleleng Rp 100 milyar, APBD Provinsi Bali sebanyak Rp 50 milyar, dan Pemerintah Kabupaten Badung Rp 25 milyar ini akan menjadi pembangkit ekonomi masyarakat Buleleng.
Sementara itu, Gubernur Koster dalam pidatonya meminta kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng agar menjadikan Pasar Banyuasri sebagai lokomotif ekonomi masyarakat dari hulu sampai hilir dengan menerapkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Ia juga meminta setiap produk lokal yang dijual kepada konsumen harus memiliki kualitas dengan tampilan kemasan yang modern, ditata dengan baik, dan memiliki standar harga tetap. Sehingga tidak ada lagi cara tawar menawar. Ini merupakan solusi untuk menertibkan harga di pasaran dengan catatan tetap menguntungkan para pedagang lokal.
"Buleleng ini merupakan sentra pertanian terbesar di Bali, banyak produk lokal khas Buleleng ada di sini. Mulai dari anggur, kopi, mangga, manggis, rambutan, hingga durian. Tidak hanya pertanian, namun potensi kelautannya juga melimpah dan perlu dikembangkan. Saya harap Anggur di Gerokgak itu harus dikelola dengan menciptakan industri olahan, supaya nilai ekonomi masyarakat lokal Buleleng terus berkelanjutan," jelas Koster yang telah menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali ini.
Lebih lanjut Wayan Koster yang meluangkan waktunya membeli buah lokal, dodol penglatan, jajan gambir, kopi banyuatis dan gula aren pedawa yang dikemas secara modern di Pasar Banyuasri, dihadapan pejabat pemerintahan yang hadir membeberkan bahwa usai Pandemi Covid-19 berakhir, ia akan mewujudkan sistem perekonomian Bali yang kuat di masa depan dengan menyeimbangkan struktur perekonomian Bali antara pertanian, kelautan, industri kerajinan rakyat yang berbasis kearifan lokal dengan pariwisata.SB/REDAKSI
Bagikan