SuratanBali.Com, KLUNGKUNG - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menjadi Inspektur Upacara pada apel Senin (23/5) pagi, yang dilaksanakan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Klungkung. Kegiatan ini sebagai upaya memotivasi para pegawai untuk lebih meningkatkan kinerja dan memberikan arahan yang lebih rinci terhadap setiap persoalan di masing masing OPD.
Menurut Bupati Suwirta, Dinas pendidikan ibarat sebuah rumah yang memiliki tugas khusus. Seluruh isi rumah ini harus bersatu padu dan solid dalam upaya mencetak SDM yang berkualitas untuk pembangunan. Karena rumah pendidikan ini merupakan pondasi dalam pembangunan karakter SDM.
Atas dasar tersebut Bupati Suwirta mendorong Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga serta sekolah-sekolah untuk lebih berinovasi dalam upaya mewujudkan kesetaraan kualitas pendidikan. Menurutnya selama ini koordinasi dan pendelegasian ke pelosok-pelosok belum berjalan baik sehingga terjadi ketimpangan kualitas pendidikan.
"Berbagai lomba yang sudah diselenggarakan secara daring belakangan ini ternyata belum diikuti secara merata oleh sekolah-sekolah di pelosok kabupaten. Hal ini menandakan kualitas pendidikan yang belum merata. Hal ini disebabkan karena pendelegasian ke pelosok-pelosok belum berjalan baik, untuk itu baik dinas dan sekolah untuk berinovasi dalam mewujudkan kesetaraan, " ujar Bupati Suwirta.
Kepada Bidang Pembinaan PAUD, diingatkan untuk selalu memantau sejauh mana capaian anak-anak masuk TK. Karena angka partisipasi anak-anak di desa masuk PAUD setelah Program 1 Desa 1 TK Negeri baru mencapai 82%, sisanya yang berjumlah 12% harus dicari dan dipertanyakan kenapa tidak masuk PAUD. Kedepan pihaknya juga akan melakukan ujicoba melengkapi satu TK /PAUD dengan mobil suttle. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan jumlah parsispasi anak masuk TK/PAUD di Desa. Karena Mobil Suttle ini akan dilengkapi dengan tv yang menayangkan film edukasi selama antar jemput.
Pihaknya juga mendorong standarisasi pendidikan TK/PAUD. Hal ini guna mengantisipasi anak-anak TK / PAUD tidak tereksploitasi. Data pendidikan TK /PAUD dan pendidikan nonformal juga harus by name - by address. Data angka putus sekolah sudah harus bisa diselesaikan pada akhir Juni 2022. Menurutnya jika angka rata-rata sekolah meningkat maka angka IPM juga akan meningkat.
Bidang pendidikan dasar dan SMP, Bupati Suwirta mendorong dilakukan pendataan terkait kecukupan keberadaan sekolah. Serta sekolah SD yang perlu dilakukan regrouping.
"Kawal dari A s/d Z pendidikan dasar dan SMP. Turunkan petugas untuk melakukan pendataan sekolah. Bidang kepegawaian supaya dihitung angka kecukupan pegawai. Namun yang terpenting adalah pemerataan guru dan pegawai." pungkasnya
Sedangkan di Bidang Kepemudaan dan Olahraga, pihaknya menginginkan bibit olahraga muncul dari sekolah-sekolah. Perbanyak mengadakan event kejuaraan dan tidak melepaskan semua tanggung jawab ke KONI.SB/REDAKSI
Bagikan