SuratanBali.Com, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster dalam Rapat Paripurna Ke-28 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023, pada Tilem Kasa, Senin (Soma Wage, Julungwangi), 17 Juli 2023 menegaskan informasi defisitnya APBD Pemprov Bali sebesar Rp. 1,9 triliun itu salah.
Kalau defisitnya Rp. 300 – 700 milyar, kata Koster, Saya punya skema untuk menyelesaikan.
- Pertama, Pemerintah Provinsi Bali memiliki BLUD RS Bali Mandara dan RS Mata, kalau kepepet bisa dipakai untuk menutup defisit.
- Kedua, Kita bisa mengefesiensi belanja yang non prioritas bisa Kita kurangi kira – kira Rp. 200 milyar. Jadi pada bulan Desember 2023 pasti ‘klop’. Saya pastikan ‘klop’, di Pandemi COVID – 19 selama 2 tahun saja pengelolaan fiskal bisa dilakukan dengan cermat, apalagi sekarang situasinya sudah sangat normal. Astungkara tidak ada defisit yang namanya Rp. 1,9 triliun.
- Ketiga, Pemerintah Provinsi Bali memiliki potensi yang sedang berproses sekarang, dengan adanya kerjasama antara pihak ketiga pengguna lahan di Nusa Dua seluas 39,8 hektar. Sudah diappraisal, dulu Rp. 7 milyar pertahun, sekarang Rp. 51 milyar pertahun dan sudah dibuatkan keputusan harus dibayar di depan lagi 16 tahun.
Kenapa harus dibayar di depan sekaligus, karena sertifikat diatas lahan itu dijadikan jaminan untuk pinjaman uang di Bangkok Bank dengan mendapatkan uang khas langsung, masak dia tidak bisa bayar. Saya sudah panggil direksinya. Mudah – mudahan di bulan Agustus pembayaran senilai Rp. 800 milyar lebih terealisasi.
Kalau Rp. 800 milyar lebih ini terealisasi, maka hitungan Saya akan dijadikan tambahan penyertaan modal di BPD Bali sebanyak Rp. 600 milyar sampai Rp. 650 milyar, dan hasilnya bisa memberikan feedback deviden 20 sampai 25 persen dari total penyertaan saham. Kita sekarang mempunyai Rp. 600 milyar lebih dengan feedback yang Kita dapatkan Rp. 140 milyar pertahun.
“Kalau sekarang ditambah lagi mencapai Rp. 600 milyar, maka Kita akan mendapatkan tambahan lagi sebanyak Rp. 140 milyar pertahun, itu pasti. Selanjutnya hasil dari Rp. 140 milyar ini akan Saya pakai untuk membayar penganti potongan DAU akibat pinjaman PEN Rp. 1,5 triliun,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB yang disambut tepuk tangan oleh Pimpinan dan Anggota DPRD Bali.SB/REDAKSI
Bagikan