SuratanBali.Com, TABANAN - Topeng Sidakarya selain sebagai tari sakral (wali dan bebali), juga sebagai suatu simbolis pengusir bhutakala agar tidak mengganggu pelaksanaan yadnya. Di mana prosesi ini disebut nyomya bhutakala (bhuta kasupat dadi dewa) agar dapat membantu pelaksanaan yadnya sesuai dengan yang diharapkan.
"Oleh sebab itu baik seni dan juga adat harus tetap kita jaga, agar tetap lestari sekaligus mampu menjaga keseimbangan nyata secara sekala dan juga niskala," demikian kata Wabug Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) disela-sela kegiatan ngayah Topeng Sidakarya dalam puncak Karya Padudusan Agung lan Mupuk Pedagingan di Pura Pengastan Belayu, Desa Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (3/1).
Dalam Karya Padudusan Agung lan Mupuk Pedagingan di Pura Pengastan Belayu ini, melibatkan seluruh warga dan pangempon Pura dan puncak karya yang bertepatan pada sukra pon kulantir ini dipuput oleh Ratu Pedanda Griya Gede dan Ratu Pedanda Griya Kelodan.SB/REDAKSI
Bagikan