By GusAr
13 February 2023
SuratanBali.Com, TABANAN - Gubernur Bali, Wayan Koster menyebutkan Tabanan tidak bisa dibangun seperti kabupaten lainnya, karena Tabanan merupakan lumbung pangan, sehingga konsep dan pendekatan pembangunan di Tabanan harus disesuaikan dengan potensi alamnya.
Apabila pengelolaan di Kabupaten Tabanan tidak sesuai dengan wilayahnya yang agraris, maka tidak hanya Tabanan yang bermasalah, namun juga Bali juga akan terkena imbas khususnya dalam pemenuhan bahan makanan ke depan. Karena itu, Titiang mencanangkan Bali harus berdaulat dibidang pangan.
“Pangan-pangan utamanya harus dapat kita penuhi dari Bali, karena sumber dayanya ada di Bali. Mulai dari beras, buah, jagung, umbi-umbian dan sayur mayurnya juga ada," jelas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini saat didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati seraya mendapatkan ‘applause’ tepuk tangan dari Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, DPRD, Camat, Perbekel, Bendesa Adat, hingga tokoh masyarakat se-Kabupaten Tabanan saat menyampaikan capaian pembangunan Bali dalam implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang dituangkan ke dalam 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru pada, Jumat (Sukra Kliwon, Pujut) 3 Februari 2023 di Gedung Kesenian I Ketut Maria.
Gubernur Bali juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyayangi Kabupaten Tabanan dengan menjaga ekosistem alam, supaya airnya bersih, lingkungannya tidak tercemar dan terwujudnya pertanian organik. Salah satu upaya untuk menjaga ekosistem alam di Tabanan, kini Kawasan Danau Beratan akan ditata secara rapi, agar tidak semrawut, kumuh, dan kita tata kembali baik itu kios dan parkirnya, supaya Danau Beratan terjaga kelestariannya serta terlihat indah.
Kemudian kita akan memberikan bantuan pupuk organik cair kepada Kabupaten Tabanan untuk mewujudkan pertanian organik, supaya kualitas pangan kita sehat dan terjaganya kualitas tanah. Gubernur Bali juga meminta Bupati Tabanan melakukan operasi di pasar swalayan, di pasar modern dengan mengececk apakah masih menggunakan tas kresek dan jualan pipet plastik tidak? Kalau masih ada jualan tas kresek dan sedotan plastik cabut ijinnya.
“Kita harus berani dan tegas, jangan lembek, agar Bali tidak rusak. Kemudian kelola sampah dengan berbasis sumber,” tegas Gubernur Bali jebolan ITB ini.SB/REDAKSI