SuratanBali.Com, BADUNG - Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau yang kerap disapa Niluh Djelantik menyatakan mundur dari partai Nasdem karena trauma politik identitas dalam Pilkada DKI tahun 2017. Hal tersebut dinyatakan dalam konferensi pers di Badung, Kamis (6/10/22).
Bagi Niluh Djelantik partai politik adalah wadah untuk memperjuangkan hak - hak masnyarakat yang secara adil tidak memandang faktor identitas, baik identitas ras, agama, ataupun ekonomi. Dan ini menjadi alasan bergabung dalam partai Nasdem, setelah mundur dari partai PSI karena batasan usia.
“ Impian mbok sebenarnya sederhana, yaitu semakin banyak anak bangsa yang bisa menjadi berkat kepada masyarakat, menjadi entrepreneur, atau jadi politisi, dan tidak bisa dibatasi dengan perbedaan agama,” terangnya.
Dalam perjalanan karir politiknya, ia menyayangkan adanya politik identitas tersebut terjadi pada Pilkada DKI tahun 2017. Dari teror secara langsung maupun tidak langsung diterima dirinya hingga keluarganya karena berbeda agama.
“ di Pilkada DKI itu kami mengalami beberapa intimidasi yang berkaitan dengan keputusan mbok untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama, seperti diminta tutup poskonya, kamu kan bukan muslim, tidak memiliki hak untuk memilih di Jakarta “ pungkasnya.
Niluh Djelantik percaya bahwa Anies Baswedan adalah seorang nasionalis, dan ada kemungkinan kampanye politik identitas itu bukan dari dirinya, namun Niluh Djelantik kecewa karena terjadi pembiaran.
“ mungkin bukan salah dia (Anies), dia seorang nasionalis, akan tetapi dia berada didalam kontestasi itu dan mbok belum pernah dengar dia melakukan klarifikasi “ tambahnya.
Terakhir Niluh Djelantik menegaskan bahwa ia menghormati keputusan partai Nasdem yang memilih Anies Baswedan, dan dirinya tidak memiliki permasalahan baik dengan partai maupun dengan kadernya. Bahkan dirinya mendapat beberapa surat cinta dari kader partai Nasdem.
“ mbok tidak punya masalah dengan partai maupun personal didalamnya, bahkan mbok dibuatkan surat cinta dari Wibi Andrino menyampaikan betapa sayangnya dia dengan mbok, dan menerima pesan – pesan baik juga di Whatsapp,”
Ketika ditanya Niluh Djelantik masih enggan menjawab kemana dirinya akan berlabuh setelah keluar dari partai Nasdem.SB/REDAKSI
Bagikan