SuratanBali.Com, BANGLI - Bali sebagai destinasi wisata disamping memiliki panorama yang indah dan budaya yang lestari, juga memiliki risiko tinggi terhadap ancaman bencana. Berdasarkan hasil kajian risiko bencana, hampir semua jenis bencana berpotensi terjadi di Bali. Mempertimbangkan potensi ancaman bencana yang mungkin terjadi di Bali, maka penguatan regulasi penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana berbasis kearifan lokal, kolaborasi serta pemanfaatan teknologi menjadi pilar utama dalam upaya pengurangan risiko bencana di Bali.
“Selain itu pengurangan risiko terjadinya bencana juga memerlukan sinergitas seluruh elemen masyarakat, untuk itu Bulan Bakti Forum Pengurangan Risiko Bencana yang jatuh pada Bulan Oktober diharapkan dapat merangkul seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam upaya kita bersama mengurangi risiko bencana,”demikian kata Wakil Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra yang didampingi Kalaksa BPBD Provinsi Bali, Made Rentin dalam acara Pembukaan Bulan Bakti Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali di Toya Devasya Hot Spring Water Park Kintamani, Bangli, Kamis (Wraspati Paing, Dukut) 13 Oktober 2022.
Sementara Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan yang hadir secara virtual mengatakan upaya pengurangan risiko bencana harus menjadi tulang punggung dalam penanggulangan bencana. Pengurangan risiko bencana menjadi tugas kita bersama, komitmen kita Bersama, sehingga kita bisa meminimalkan risiko yang terjadi jika terjadi bencana.SB/REDAKSI
Bagikan