Suratanbali.Com, TABANAN – Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, S.H., M.M melaksanakan sosialisasi salah satu program kerja unggulan PKK, yakni Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Pemberdayaan Bank Sampah, yang disampaikan secara langsung melalui dialog interaktif di media Radio Global FM Bali, Selasa (6/12).
Dialog interaktif Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan yang berlangsung selama 120 menit didampingi oleh Gusti Putu Ekayana, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan dan Pengurus TP. PKK Kabupaten membahas solusi-solusi terhadap kendala sampah yang harusnya dapat diolah kembali. Diharapkan melalui dialog ini, pola pikir masyarakat terkait permasalahan sampah dapat dirubah, bahwasannya problema ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan merupakan tanggung jawab bersama, terutama sampah rumah tangga.
Sebagaimana melalui tema dialog yang diangkat ”Sampahku tanggung jawabku” dapat mendorong masyarakat untuk berkomitmen membuang sampah dengan benar, sesuai slogan ”kebersihan adalah investasi”. Slogan tersebut bermakna investasi karena sampah sejatinya tidak hanya berakhir menjadi hal yang tidak berguna, akan tetapi dapat diolah menjadi benda yang bernilai jual. Dalam segmen ini, Ny. Rai Sanjaya menyampaikan bahwa kendala sampah yang menumpuk harus segera diatasi.
”Mengapa topik ini kami angkat, karena sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, dan juga sudah menjadi masalah seperti yang kita alami baru-baru ini, dampak banjir yang mana isinya semuanya sampah. Dan dengan mengangkat tema ini, kita harapkan mampu mengubah kesadaran masyarakat dan merubah perilaku serta paradigma agar sampah bisa dikelola, tidak menjadi musibah dan bagaimana sampah itu pada akhirnya akan menjadi berkah buat kita”, ujar Ny. Rai Wahyuni.
Beberapa langkah yang selama ini telah dilakukan di Tabanan dalam rangka mengantisipasi sampah meliputi pendirian Bank Sampah, pengelolaan sampah berbasis TPS3R (Reduce, Reuse dan Recycle) yang juga menggandeng pihak-pihak terkait dan LSM, sekaligus pelaksanaan sosialisasi pengelolaan eco-enzym. Pihaknya juga menekankan bahwa ibu-ibu menjadi ujung tombak penggerak program pengelolaan sampah ini. Upaya pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan membuat lubang biopori. Selain itu, sampah sayur-sayuran dapat digunakan sebagai eco-enzym. Gusti Putu Ekayana, selaku Kadis LH yang saat itu juga mendampingi mendukung paparan ketua TP PKK Tabanan tersebut. Diharapkan dengan menggandeng PKK nanti dapat terbentuk bank-bank sampah yang sudah memiliki sistem kepengurusan yang jelas.
”Nanti juga akan kami carikan mitra kerja sehingga sampah-sampah yang terkumpul dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi”, imbuh Gusti Putu Ekayana. SB/DI
Bagikan