SuratanBali.Com, KARANGASEM – Kelanjutan pembangunan Pelabuhan Tanah Ampo di Kabupaten Karangasem yang sempat terhambat, diyakini akan kembali berjalan dan kedepan pelabuhan ini rencananya bakal menjadi tempat sandar khusus cruise dan yacht di ujung timur Pulau Dewata tersebut. Hal itu ditegaskan secara langsung oleh Menhub RI, Budi Karya Sumadi disela-sela kunjungan kerjanya bersama Gubernur Bali Wayan Koster ke Karangasem, Jumat (26/7) dan dalam kesempatan itu turut juga didampingi Wabup Karangasem Wayan Artha Dipa.
“Pengembangan infrastruktur untuk wisata ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo atas aspirasi yang disampaikan langsung oleh bapak Gubernur Bali Wayan Koster kepada Bapak Presiden. Kedepan pelabuhan ini di dalam pembangunannya akan mengadeng pihak swasta. Keterlibatan pihak swasta diharapkan mampu meningkatkan kompetensi di bidang konektifi, baik itu untuk pelabuhan bagi yacht ataupun cruise,” ujarnya seraya mengatakan sesuai arahan Bapak Presiden, Bali ditingkatan kapasitasnya sebagai tempat tujuan wisata. Sebagaimana kita ketahui, Pelabuhan Tanah Ampo adalah salah satu konektifitas pariwisata. Jadi, proyek ini memang kolaborasi antara pemerintah tingkat II, I, dan Pusat. Nah untuk selanjutnya, kita ingin lebih professional.
Di sisi lain Gubernur Koster pada kesempatan itu menjelaskan bahwa pada masa pemerintahnya melalui visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" pelabuhan Tanah Ampo merupakan pogram salah satu sarana dan prasarana infrastruktur transportasi publik yang terintegrasi udara, laut dan darat, dimana pembangunanya ditargetkan kelar dua tahun mendatang. Bapak Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali mengatakan pelabuhan ini tidak hanya sekedar pelabuhan, tetapi juga akan diintegrasikan dengan konsep pembangunan ekonomi karena akan menjadi kawasan perekonomian di kabupaten Karangasem.
Berbagai kendala memang menjadi penyebab belum beroperasinya Pelabuhan Tanah Ampo, serta soal rencana untuk mengatasi. “Diduga lantaran terdapat perbedaan volume pasangan batu pemecah ombak antara kondisi di lapangan. Untuk itu nanti akan dibuatkan penghalang ombaknya, breakwater. Di sebelah kiri (menghadap darat) untuk kapal kecil kita akan keruk, sedangkan vertikal (sandaran kapal) ini untuk kapal lebih besar," terang Gubernur Koster.
Selanjutnya ia menambahkan, pembangunan pelabuhan ini akan dikembangkan melalui sistem pola kerjasama antara pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Tujuannya menurut dia, agar pengembangannya lebih profesional dan berkualitas guna meningkatkan daya saing dalam peningkatan mutu pelayanan pariwisata di Pulau Dewata. Pembangunan pembangunam terus berlangsung, dan diprediksi rampung dua tahun lagi. “Kita harapkan tahun 2020-2021 pengerjaan proyek ini rampung,” tegas Gubernur Koster saat ia didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra bersama Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dilingkungan Pemprov Bali.SB/REDAKSI
Bagikan