SuratanBali.Com, DENPASAR - Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster memberikan perhatian terhadap kelestarian kain tenun Bali.
"Walaupun semakin banyak digunakan oleh masyarakat Bali, namun produksinya sebagian besar dilakukan bukan di Bali. Hasil survey UNHI dari produk endek yang ada di Bali hanya 13% nya saja yang di buat di Bali, berarti 87% dibuat di luar Bali. Ini sangat merugikan kita," jelas Bunda Putri saat membuka Pameran IKM Bali Bangkit Tahap I Tahun 2023 pada, Rabu (Buda Paing, Krulut) 15 Februari 2023 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar.
Lebih lanjut disebutnya, produksi kain tenun Bali di luar Bali akan berdampak buruk pada industri tenun di Bali. "Pertama industri tenun kita akan mati, Kedua pasar kita akan dikuasai oleh orang luar dan Ketiga uang kita akan keluar, yang untung orang di luar Bali," imbuh istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini.
Ia juga menambahkan bahwa Songket dan Endek Bali telah memiliki Hak Kekayaan Komunal yang dipegang oleh Pemprov Bali. "Ini artinya kita sudah memegang aturannya, sehingga jangan coba-coba mengambil motifnya dan ditenun di luar daerah," ungkap Bunda Putri. Menurutnya hal tersebut dapat dituntut dan diadukan kepada Kemenkumham karena telah masuk ke dalam ranah pidana. Mari kita jaga kebhinekaan, keragaman karya-karya nusantara.
Terkait maraknya penggunaan kain songket bordir yang hanya menjiplak motif songket yang sudah ada, Bunda Putri meminta agar Kepala Perangkat Daerah dapat mengingatkan seluruh pegawainya. Ia juga meminta agar kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik khususnya di bidang kerajinan. "Kan lebih baik ketika ada kemajuan teknologi, buat motifnya sendiri, sehingga seniman-senimannya akan muncul. bukan malah menjiplak motif yang sudah ada," imbuhnya.
Mengakhiri sambutannya, Ny. Putri Koster mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali tidak menutup diri terhadap perkembangan kerajinan nusantara bahkan Provinsi Bali berkeinginan menjadi sentra penjualan dari produk-produk tersebut. "Kalau industrinya di pusatkan di suatu tempat, daerah-daerah industri tenun dan kerajinannya akan mati. Tetapi kalau penjualan/pasarnya dipusatkan itu mereka akan hidup dan memajukan ekonomi para pengrajin," jelas Bunda Putri seraya menyatakan dengan dibangunnya Pusat Kebudayaan Bali (PKB), Bali diharapkan dapat menjadi superhub penjualan karya-karya kerajinan seluruh nusantara. Tetapi tetap utamanya karya Bali harus menjadi tuan di rumahnya sendiri.SB/REDAKSI
Bagikan