SuratanBali.Com, DENPASAR - Ny. Putri Koster yang menjabat sebagai Ketua Dekranasda Bali tidak pernah henti menegaskan komitmennya untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat Bali untuk melakukan pelestarian kain tenun tradisional Bali.
"Sejak awal mengemban tugas sebagai Ketua Dekranasda Bali, Saya gencar menyerap aspirasi guna memetakan persoalan yang dihadapi oleh perajin kain tenun tradisional, khususnya endek dan songket," ujar Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster saat menghadiri Pembukaan Festival UMKM yang digelar Dewan Pengurus Wilayah Majelis Umat Kristen Indonesia (DPW MUKI) Bali di sisi barat Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Jumat (7/7).
Dari hasil penelusurannya, ia mendapati persoalan serius yang dihadapi kain endek dan songket. Endek karya perajin lokal terdesak oleh kain serupa yang diproduksi secara massal di luar Bali. Sementara songket harus berhadapan dengan produsen kain bordir yang menjiplak motif kain khas tradisional Bali tersebut.
Sejalan dengan makin canggihnya teknologi, menurutnya kualitas kain yang dihasilkan makin menyerupai songket. Menurutnya situasi ini tak boleh dibiarkan karena menjadi ancaman serius bagi upaya pelestarian kain endek dan songket. Selain itu, secara ekonomi Bali juga sangat dirugikan karena perputaran uang akan lebih banyak lari ke daerah di mana tenun itu diproduksi secara massal.
Sebelum terlambat, Ny. Putri Koster ingin menumbuhkan kesadaran bersama tentang pentingnya pelestarian budaya, khususnya kerajinan tenun tradisional Bali. “Jangan terjebak pada pola pikir pragmatis yang hanya mengejar keuntungan,” cetusnya.SB/REDAKSI
Bagikan