By ARNAN
08 July 2023
SuratanBali.Com, DENPASAR - Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma (PMHD) Universitas Warmadewa menggelar konferensi internasional serta kompetisi membaca sloka internasional yang bertajuk: Bridging Global Hindu Youth Leaders for a Resilience Future Civilization pada hari Sabtu, 1 Juli 2023 lalu bertempat di Auditorium Widya Sabha Uttama Lantai IV, gedung rektorat Universitas Warmadewa.
Acara dibuka oleh Ketua Yayasan Kesejahteraan KORPRI Provinsi Bali, Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si.yang sekaligus menjadi pembicara kunci (keynote speaker) pada acara tersebut. Tampak hadir pada kesempatan itu, Konsulat Jenderal India Her Honorable Ms. Neeharika Singh, Director Swami Vivekananda Cultural Centre, Shri Naveen Meghwal, hadir pula Ida Pandita Nabe Sri Bagawan Agni Yogananda, Sri Bagawan Sriprada Bhaskara, Rsi Acharya Sadhu Giriramananda serta sesepuh Paguron silat Bali Kuno Seruling Dewata, Ki Nantra. Dari unsur pimpinan Universitas Warmadewa dihadiri oleh Wakil Rektor 1,Ir. Nyoman Kaca, M.Si., Wakil Rektor 2; Ni Putu Pertamawati, S.E.,M.M, Wakil Rektor 3; Dr. Ir. I Wayan Parwata, MT, IPM. Perwakilan Dekan Fakultas serta dosen dan pembina PMHD Universitas Warmadewa.
Konferensi internasional ini menghadirkan para pembicara diantaranya Shri Rutvij Niranjan Holay dari Smaracaya Digital Library, Amerika Serikat yang hadir secara langsung, selain itu hadir secara daring Uthaiya Kumar (Malaysia), Nurkhotimah, MA (Arkeolog muda Indonesia), Dr. Bibhu Prasad Swain (Chairman/founder Kalinga International Youth Foundation, Odisha, India), Matha Riswan, S.Pd.H.,M.Psi., selaku Ketua DPD Prajaniti Hindu Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Shri Susyanth Subramanian (Hindu Youth Australia), Universitas Warmadewa diwakili akademisi Dr. I Made Suniastha Amertha,SS., M.Par.,CPOD., sedangkan UHN IGB Sugriwa diwakili oleh Dr. Ni Kadek Surpi, S.Pt.,M.Fil.H.
Dalam sambutan kunci yang disampaikannya, Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si.menyampaikan beberapa poin penting, diantaranya urgensi anak-anak muda Hindu di seluruh dunia untuk dapat berinteraksi satu dengan lainnya dengan bersinergi dalam berbagai program. Apalagi dengan kemajuan teknologi informasi, konektivitas ini sangat memungkinkan. Wisnumurti menyampaikan apresiasi kepada PMHD Universitas Warmadewa berani mengambil peran dalam memperkuat keterhubungan pemuda Hindu global dengan menggelar konferensi ini.
Konsulat Jenderal Republic of India di Bali, Neeharika Singh dalam sambutannya menyatakan rasa senangnya diundang oleh para inteletual muda Hindu di kampus Warmadewa. Menurut pejabat negara India yang melaksanakan fungsi kekonsulerannya di Bali ini, para pemuda Hindu hendaknya bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan global seperti ancaman kelaparan, krisis air bersih dan pencemaran udara yang mengancam keberadaan manusia di bumi.
Acara konferensi internasional yang dikemas dalam 2 sesi diskusi panel tersebut diawali dengan tampilnya para narasumber seperti: Shri Rutvij Niranjan Holay (USA), Uthaiya Kumar (Malaysia), Dr. I Made Suniastha Amertha, SS.M.Par.,CPOD (Akademisi Universitas Warmadewa), serta arkeolog muda yang juga Direktur Sanka Arts Indonesia, Nurkhotimah, MA., dengan moderator Komang Astiari, S.S.,M.Hum yang merupakan akademisi Universitas Bali Dwipa. Pada sesi pertama ini, para panelis membahas tentang topik: “Building Youth Resiliency Through Multi-discipline Competencies”.
Panelis pertama, Shri Rutvij Niranjan Holay membahas tentang pentingnya memperkuat budaya literasi anak-anak muda Hindu terhadap naskah-naskah kuno, lontar, manuskrip Hindu yang dikemas secara modern atau digital. Menurutnya, Hinduisme memiliki kekayaan intelektual yang maha agung tak ternilai harganya yang patut diapresiasi oleh generasi muda masa kini dan masa depan.
Lebih lanjut anak muda milenial kelahiran California, USA ini digitalisasi lontar menurut dia merupakan suatu keharusan di era artificial intelligence. Namun yang patut digaris-bawahi, ada batasan-batasan do and don’t yang patut dihormati ketika kita melakukan eksplorasi manuskrip kuno agar value –nya tetap terjaga.
Pihaknya melalui lembaga perpustakaan digital Smaracaya yang berkedudukan di California, USA, mengaku siap bekerja sama dengan anak-anak muda di seluruh dunia khususnya di Bali dalam upaya menjaga kelestarian lontar-lontar di Bali dalam digitalisasi yang terproteksi secara ketat.
Narasumber pamungkas pada sesi pertama ini, Nurkhotimah, MA., mengangkat tema tentang Candi Prambanan. Dalam pemaparannya, Arkeolog muda penekun Candi Prambanan ini betapa peninggalan leluhur nusantara seperti candi-candi merupakan sumber literasi yang tiada habis-habisnya. Candi Prambanan menurut dara kelahiran Jawa Tengah ini sebagai sumber inspirasi, arsitektur serta nilai historis yang wajib digali oleh para generasi muda.
Bahkan menurut dia, dengan ditetapkannya Candi Prambanaan sebagai tempat persembahyangan bagi umat Hindu diseluruh dunia berdampak positif bagi pelaku usaha UMKM dan industri kreatif. Peluang ini menurutnya harus digarap secara serius sebagai wujud kecintaan generasi muda terhadap ajaran leluhur nusantara serta bagaimana memperkuat sikap mental dalam menjaga nilai-nilai agama Hindu kedepannya. Nur Kesawa demikian panggilan akrabnya mengaku siap berkolaborasi dengan Universitas Warmadewa yang mengusung spirit Sri Kesari Warmadewa dalam sebuah garapan karya kolosal. Bahkan dirinya siap jika diperlukan kajian-kajian arkeologis untuk mendukung kolaborasi tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum PMHD Universitas Warmadewa mengungkapkan rasa syukurnya organisasi yang dipimpinnya mampu melaksanakan acara penting konferensi internasional antar pemuda Hindu perwakilan beberapa benua. Pengurus PMHD berkomitmen untuk melakukan yang terbaik untuk melaksanakan spirit Sapta Bayu dalam praktik nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai visi dan misi Universitas Warmadewa. Sebagai generasi muda, dirinya berpesan selain meningkatkan rasa pasemetonan tingkat lokal, PMHD mesti melirik bagaimana memperkuat jaringan pasemetonan (persaudaraan) di tingkat dunia.SB/AAN