SuratanBali.Com, BADUNG - Ketua Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Badung, I Gusti Agung Arya Dhanyananda menyampaikan bahwa hari raya Pagerwesi merupakan sebuah momentum bagi umat Hindu untuk membangun tekad "memagari" Bali agar tidak mudah dirusak dari luar. Hal tersebut disampaikan seusai sembahyang pada Rabu (20/12) siang.
"Pagerwesi itu dirayakan untuk magehin awak (memagari diri -red) supaya jiwa kita lebih kuat, karena Hindu dan Bali adalah dua hal yang tak terpisahkan, maka Pagerwesi juga jadi momentum kita menguatkan tekad untuk menjaga Bali dari serangan luar," ucapnya.
Pagerwesi merupakan hari suci umat beragama Hindu yang jatuh setiap 210 hari, tepatnya pada Buda Kliwon wuku Sinta. Pagerwesi terdiri dari kata “pager” yang dimaknai sebagai pagar atau perlindungan, dan “wesi” yang berarti besi yang merupakan bahan kuat.
Lebih lanjut, mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa itu menambahkan bahwa Tri Hita Karana juga mejadi aspek penting untuk memaknai perayaan Pagerwesi.
"Umat Hindu berpedoman pada ajaran Tri Hita Karana yang terdiri dari Palemahan, Pawongan, dan Parahyangan. Jadi aspek susilanya Pagerwesi adalah umat Hindu memiliki karakter untuk membentengi alam, tatanan sosial, dan ajaran leluhur. Jadi di hari yang suci ini kita bersama-sama magehin gumi Bali secara niskala" tambahnya.
Terakhir, pria kelahiran Mataram itu mengajak masyarakat, khususnya generasi muda Bali agar tidak mudah dipecah belah oleh kepentingan dari luar Bali. "Kita sebagai generasi muda ini punya beban memikul masa depan, jadi jangan sampai kita diprovokasi oleh banyak kepentingan. Kita harus bersatu, kuat, sekadi sampat lidi" tutupnya.RLS/DI
Bagikan