By Adi
28 June 2019
Pasraman Hijau Banjar Tegeh Sari Denpasar.
dilaksanakan untuk mengisi liburan dengan kegiatan ramah lingkungan dengan kreatif dan menyenangkan.
Inisiatif ini muncul dari STT Banjar Tegeh Sari (Padma Astiti) bekerjasama dengan Bank Sampah Tegeh Sari Lestari (BSTSL) untuk mengisi liburan anak-anak dengan kegiatan yang menyenangkan dan juga sekaligus mengedukasi, khususnya untuk kepedulian lingkungan dan masalah sampah plastik. Pasraman Hijau dimulai 23 Juni hingga 29 Juni demikian dijelaskan oleh Yoga Mahardika yang merupakan anggota dari STT Padma astiti sekaligus sebagai koordinator acara ini.
Kegiatan ini menggandeng narasumber Christina Arum dan Made Bayak yang merupakan Seniman, Pengajar dan Praktisi Lingkungan sebagai mentor. Hari pertama diawali dengan pemberian tabel jenis-jenis sampah kepada para peserta yang sebagian besar adalah siswa SD & SMP. Peserta juga diajak untuk menghitung semua sampah yang dihasilkan setiap peserta selama 3 hari, satu bulan, dan satu tahun secara rata-rata, edukasi tentang bahaya sampah plastik, pencemaran lingkungan oleh plastik dan dampak sampah plastik bagi kerusakan lingkungan. Para mentor juga mengajak anak-anak untuk berdiskusi dan bertanggung jawab terhadap sampah plastik yang mereka hasilkan dan membuat media kampanye dengan tema bahaya sampah plastik dan solusi untuk mengurangi sampah plastik.
Dalam kegiatan ini seluruh peserta dibagi menjadi 3 grup,
grup pertama membuat dongeng tentang perilaku yang baik dan buruk terhadap lingkungan dengan menggunakan karakter binatang (fabel), membuat properti dongeng, merancang alur cerita bahkan juga membuat lagu tentang jenis-jenis sampah. grup pertama ini didampingi oleh Henok (Badiktilu) dan Pandu, musisi folk asal Denpasar.
Group kedua membuat infografis tentang bahaya sampah plastik pada papan sehingga mereka bisa membagi pengetahuan tentang sampah plastik, membeberkan akibatnya dan juga memberikan solusi untuk mengurangi sampah plastik. Yang menarik adalah mereka membuat komitmen bersama untuk memerangi sampah plastik dan mulai mengurangi sampah plastik di kehidupan sehari-hari. Kelompok dua didampingi oleh Christina Arum dan Candra, anggota dari STT Banjar Tegeh Sari.
Sedangkan grup ketiga membuat media kampanye berupa Buku Cerita yang temanya ditentukan sendiri oleh anggota grup yang didampingi oleh Gung Wah (Alit) dan Komang Joni.Group tiga mengambil tema tentang monster plastik yang muncul dari tidak terkendalinya sampah plastik yang terus menumpuk selama ber-generasi. Selain mengerjakan tugas masing-masing kelompok, sejumlah games dan juga dongeng interaktif juga diadakan di sela-sela jadwal yang cukup padat pada pasraman hijau ini untuk membuat suasana lebih menyenangkan.
Kegiatan ini setiap harinya dimulai dari jam 8.30 - 11.30 WITA diwantilan Banjar Tegeh Sari. Dongeng dan games dipandu oleh Raja & Daivi Candrika. Selama kegiatan pasraman hijau, para peserta dihimbau untuk membawa botol minum sendiri yang nantinya bisa diisi ulang oleh air minum yang disediakan oleh pihak banjar, dan juga mereka membawa kotak makanan mereka sendiri.
Yoga Mahardika juga menambahkan bahwa khusus acara puncak sekaligus penutupan tanggal 29 akan dilaksanakan di kebun milik Gunawarma “Kupit”, salah satu personil band Nosstress yang juga merupakan warga dari Banjar Tegeh Sari sekaligus juga pengisi acara pada kegiatan penutupan Pasraman Hijau, yang rencananya dimulai jam 15.00 WITA. dengan rangkaian acara laporan dari penyelenggara kegiatan Pasraman Hijau, Presentasi dari grup 2 dan 3, dongeng oleh kelompok satu dan juga kolaborasi musik dari STT Banjar Tegeh Sari, Kupit Nosstress dan Badiktilu. SB/ADI