By GusAr
04 April 2023
SuratanBali.Com, DENPASAR - Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama pasangannya Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati membawa Pemerintah Provinsi Bali secara konsisten menerapkan prinsip Trisakti Bung Karno dan nilai-nilai Pancasila.
Hal ini dapat dilihat dari visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Bali yang mengandung makna: “Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah dan Terintegrasi dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945”.
Untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur ajaran serta keteladanan Bung Karno ini, Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno setiap tahunnya. Kebijakan itu dituangkan dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno.
Melalui Pergub ini, Bulan Bung Karno menjadi agenda tetap tahunan selama satu bulan penuh pada bulan Juni di Provinsi Bali dan menjadi satu-satunya di Indonesia. Tujuannya membangun memori kolektif terhadap pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta sekaligus membangun memori kolektif seluruh elemen masyarakat untuk menggelorakan pemikiran Bung Karno dalam mengabdikan diri pada kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
Karena itulah, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali, IGN. Wiryanata, Selasa (4/4) menegaskan penyelenggaraan Bulan Bung Karno V Tahun 2023 dilandasi visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama. Yaitu, alam, krama dan kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana, yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, khususnya Segara Kerthi (penyucian laut).
Secara umum Bulan Bung Karno V akan diisi 6 (enam) kegiatan utama dalam balutan tema “Mahajnana Segara Kerthi” (Pemuliaan Laut, Pendalaman Ajaran Bung Karno” yang akan dilaksanakan secara meriah sampai ke pelosok-pelosok desa.
“Yuk ikuti Lomba Pidato, Lomba Film Cerita, dan Lomba Film Dokumenter dalam rangka Bulan Bung Karno V Tahun 2023 dengan tema Mahajnana Segara Kerthi ‘Pemuliaan Laut, Pendalaman Ajaran Bung Karno’. Berhadiah total Rp 133.500.000,” kata Wiryanata.
Ia, juga mengatakan ada beberapa tujuan diselenggarakannya Bupan Bung Karno. Diantaranya, mengimplementasikan Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali, mengimplementasi dan mengaktualisasi kepemimpinan Bung Karno dalam mewujudkan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, mengimplementasikan ajaran Berdaulat Secara Politik melalui Aktualisasi NilaiNilai Pancasila 1 Juni 1945 dalam Masyarakat, mengimplementasikan Ajaran Berdikari Secara Ekonomi melalui Pemajuan UMKM/IKM dan Aktualisasi Ekonomi Kerthi Bali, dan mengimplementasikan Ajaran Berkepribadian dalam Kebudayaan melalui Aktualisasi Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru.
Sasaran Lomba Bulan Bung Karno V ini, yaitu siswa SMA/SMK/Sederajat, Mahasiswa, UMKM/IKM, Unsur Akademisi, Guru, ASN Pemprov Bali, MDA se-Bali, Bandesa se-Bali, Perbekel/Lurah se-Bali, tokoh masyarakat, FPK, FKUB, OKP, Ormas dan masyarakat umum lainnya. Adapun rangkaian kegiatan, meliputi: