By dama
28 April 2023
SuratanBali.Com, KARANGASEM - Belakangan ini tren COVID-19 semakin melandai, namun kewaspadaan dan antisipasi terhadap virus ini masih harus jadi prioritas bersama. Pasalnya, kemampuan bermutasi virus ini masih menjadi ancaman serius. Seperti yang diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Dr. Mohammad Syahril, pada 17 April 2023, subvarian Arcturus atau Omicron XBB 1.16 bertambah mencapai 5 kasus tambahan sehingga total mencapai 7 kasus.
Untuk mendukung antisipasi penyebaran COVID-19 dan meningkatkan cakupan vaksinasi yang inklusif, Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan Yayasan IDEP bekerjasama dengan Puskesmas Bebandem menyelenggarakan vaksinasi door to door khusus bagi masyarakat penyandang disabilitas di Desa Bungaya, Kec. Bebandem, Kab. Karangasem pada 28 April 2023, pukul 09.00-12.00 WITA.
Didapatkan informasi bahwa jumlah 18 orang telah terdaftar sebagai penerima manfaat vaksin COVID-19. Mereka berasal dari tujuh banjar yang berbeda, yakni Papung, Lebah Sari, Beji, Desa, Subagan, Timbul, dan Darmakarya. Vaksinasi ini menargetkan dosis 4 (booster kedua) dan dikelola atas kerjasama dengan Dinas Kesehatan Karangasem (enam orang tenaga kesehatan dan dua admin) serta Kelian Banjar Dinas setempat.
Pada saat turun ke lapangan, tim vaksinasi telah memberikan dosis vaksinasi untuk 15 orang, tiga orang sisanya menolak untuk divaksin. Salah satu alasan penolakan adalah rasa takut yang muncul secara tiba-tiba yang dialami oleh penyandang disabilitas mental. Setelah tim vaksin, kelian banjar setempat, dan keluarga membujuknya, calon penerima vaksinasi tetap menolak.
Di Banjar Dinas Timbul, I Wayan Juliarta (42) sedang berada di rumahnya siang itu ketika ditemui pada 09.30 WITA. Putu Sumiati, adik ipar perempuannya, mengungkapkan bahwa sehari-harinya Juliarta adalah penyandang disabilitas tunawicara dan ODGJ. Namun, dalam kegiatan sehari-harinya, dia juga mampu membantu keluarganya untuk membeli kebutuhan rumah tangga di warung terdekat. Kabar baiknya, Juliarta sama sekali tidak menolak ketika tim vaksinasi datang ke rumahnya. Tidak tampak ada rasa takut. Dukungan dari keluarga untuk mendapatkan vaksinasi terus dilakukan, mengingat bahwa seluruh anggota keluarga sudah mendapatkan vaksinasi sampai booster ke-2.
Berbeda dengan cerita yang dialami di Banjar Dinas Subagan. Seorang lansia bernama Nengah Kari Runing (82) awalnya menolak untuk divaksin. Keluarga sudah menghimbau sampai tiga kali, sebelum akhirnya dia mau menerimanya. Saat ini, perempuan tersebut masih bekerja dibantu oleh anak-anaknya di rumah.
Proses kegiatan vaksinasi COVID-19 secara door to door berjalan lancar walaupun sempat tersendat oleh hujan deras. Masuk di siang hari, tim tenaga kesehatan sudah mulai berkemas dan bersiap-siap untuk kembali ke puskesmas.
Lebih lanjut, program Vaksinasi COVID-19 Inklusif ini pada awalnya dilaksanakan di tiga kabupaten di Bali, yaitu Buleleng, Jembrana, dan Karangasem. Namun sejak bulan Desember 2022, program ini juga dilaksanakan di berbagai daerah Provinsi Bali.
Sejak Juli hingga 26 April 2023, Vaksinasi COVID-19 Inklusif yang dilakukan AIHSP bersama Save the Children dan IDEP di Bali telah berhasil menjangkau 38.196 orang. Di antaranya terdapat 11.733 lansia, 590 penyandang disabilitas, serta kelompok masyarakat rentan lainnya.RLS/DI