SuratanBali.Com, DENPASAR - Dalam rangka Hari Aksara Internasional, Bunda Literasi Kecamatan Denpasar Timur bersama dengan Bunda Literasi Desa/Kelurahan se-kecamatan Denpasar Timur melaksanakan kegiatan Bunda Literasi “Mendongeng” yang bersinergi dengan Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Denpasar Timur, Kamis (7/9/3023). Diketahui bahwasannya acara ini melibatkan siswa SMP PGRI 2 Denpasar sebagai peserta dan dilaksanakan di lapangan olahraga SMP PGRI 2 Denpasar.
Dalam sambutannya, Ni Made Wardani selaku Bunda Literasi Kecamatan Denpasar Timur mengatakan kegiatan mendongeng harus dimulai dari orang tua. Dimana dengan didongengkan oleh ayah/ibu mereka, maka akan tercipta keakraban yang harmonis antara orang tua dan anak. Wardani juga mengatakan bahwa mendongeng merupakan sebagai media pengenalan literasi dari anak usia dini. Saat ini budaya mendongeng mulai memudar selain karena kesibukan orang tua, hal ini juga karena kalah bersaing dengan gadget, anak anak lebih suka bermain gadget dan lainnya.
"Oleh karena itu mari kita bangkitkan kembali mendongeng, melalui dongeng kita bisa menyalurkan sugesti kepada anak dengan cara yang menyenangkan dan mengandung pesan-pesan moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Penyuluh Bahasa Bali menyampaikan dongeng tentang I Siap Selem, yang tentunya berjalan sangat menyenangkan. Siswa pun terlihat sangat antusias, terbukti dari semangatnya menjawab pertanyaan yag diberikan di sela-sela cerita.
Menariknya, kegiatan tersebut juga dibarengi dengan penampilan spesial dari siswa SMP PGRI 2 Denpasar yang membawakan Satua Ni Tuwung Kuning dan diakhiri dengan interaksi antara bunda literasi dan siswa, serta penyampaian amanat tentang satua tersebut oleh bunda literasi.
Dengan terselenggaranya acara ini, Penyuluh Bahasa Bali merasa senang bisa menyampaikan dongeng di depan anak-anak. Selain memang menjadi kegiatan Penyuluh Bahasa Bali, kegiatan tersebut sekaligus menjadi upaya melestarikan warisan budaya leluhur terdahulu dan meningkatkan minat membaca dengan mendengarkan satua Bali. Dalam hal ini tentu mendongeng masuk ke dalam bidang sastra lisan atau bahasa, yang tergabung ke dalam budaya literasi.
Lebih lanjut, Kepala sekolah SMP PGRI 2 Denpasar, Ibu Ayu Sri Wahyuni mengapresiasi kegiatan mendongeng kali ini sebab meningkatkan literasi di sekolah. Selain itu, mendongeng menggunakan bahasa bali juga mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa tentang bahasa Bali dan satua Bali.RLS/DI
Bagikan