SuratanBali.Com, BANGLI- "Kembalikan masa keemasan Kabupaten Bangli", itulah yang disampaikan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta selaku keynote speaker dalam acara pengabdian masyarakat yang diselenggarakan secara mandiri oleh mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Hindu Universitas Hindu Negeri (UHN) IGB Sugriwa, Sabtu (7/1). Kegiatan diberlangsungkan di Taman Makam Tugu Pahlawan, Desa Penglipuran.
Bupati Bangli juga didampingi oleh Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar serta tiga orang moderator lainnya meliputi I Wayan Agustina, I Wayan Wiwin dan NK Acwin Dwijendra. Selaku keynote speaker, Sedana Arta rasa bangganya terhadap masyarakat Bangli yang senantiasa menjunjung asas kekeluargaan guna melestarikan kearifan lokal yang ada. Disampaikan pula selama 2 tahun masa kepemimpinan, demi membangun Bangli, tercatat bahwa Pemkab Bangli menghibahkan 5,6 hektar tanah Pemerintah Daerah kepada UHN I Gusti Bagus Sugriwa.
Hal ini dilakukan lantaran dengan hadirnya universitas di Bangli, dirasa peningkatan kualitas SDM akan semakin pesat, terlebih pemusatan seluruh kegiatan kampus yang tentunya inovatif di kampus Bangli dipercaya dapat mengantarkan UHN I Gusti Bagus Sugriwa menjadi World Class International. Tentunya sebagai daerah yang nantinya memiliki universitas dengan reputasi internasional menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa, terutama bagi Kabupaten Bangli.
Di sisi lain, beliau yang akrab disapa Sedana Arta memaparkan bahwa Bangli bukanlah kabupaten miskin, melainkan Bangli kaya akan beragam kearifan lokal ditunjang dengan SDA dan SDM yang cukup melimpah. Kearifan lokal yang dimiliki Kabupaten Bangli dibuktikan dengan adanya lontar tertua di Bali yang berada di Desa Sukawana. Bahkan, peninggalan-peninggalan kerajaan seperti Singa Mandawa, Jaya Pangus dan Kang Ching we ditemukan di Bangli. Hal ini menandakan Bangli pernah menapak masa emas dahulu kala. Namun, untuk dapat kembali menggiring Bangli ke masa jaya, kerja sama berbagai belah pihak sangatlah diperlukan, baik di bidang pendidikan, pariwisata, ekonomi maupun di sektor lainnya.
"Salah satunya di sektor pariwisata, tiga hal yang kita junjung dari pengembangan pariwisata budaya yakni mengadopsi kearifan lokal , tetap menjaga alam, dan bisa memberikan manfaat yang bagi masyarakat Bangli. Upaya nyata yang telah diimplementasikan yakni adanya perbaikan infrastruktur di Desa wisata Penglipuran dengan menghotmik jalan Penglipuran menuju Buungan", pungkasnya.
Menanggapi pemaparan dari Sedana Arta, ketua panitia kegiatan Adi Narendra mengatakan kegiatan ini terinisiasi dari ide kreatif mahasiswa pasca sarjana yang mayoritas berdomisili di Bangli.“ Karena Bangli memiliki desa wisata Penglipuran yang sudah sangat terkenal dari segi kebersihannya. Maka dari itu guna turut serta berinovasi mengembangkan pariwisata budaya, kami hadir membagikan ilmu yang kami dapatkan dengan memberikan wawasan kepada ibu ibu pelaku UMKM dalam hal penguatan potensi masyarakat desa Penglipuran berbasis komunikasi pemasaran terpadu”.SB/DI
Bagikan