SuratanBali.Com, GIANYAR – Kebijakan Indihome yang menaikkan tarif pemasangan instalasi internet (Wi-Fi) dikeluhkan warga, karena merasa keberatan dengan tarif pemasangan instalasi Wi-Fi yang semula hanya Rp150.000 justru naik menjadi Rp 550.000 di tengah pandemi seperti saat ini.
Keluhan ini pun langsung direspons oleh Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Bali, Nyoman Parta. “Kok menaikan harga sambungan ketika pandemi? Harusnya Telkom memberikan discount agar proses belajar menjadi lancar. Jangan sebaliknya, semena-mena menaikkan harga sambungan dari 150 ribu rupiah menjadi 550 ribu rupiah. Lebih-lebih Bali yang sedang sangat terpuruk. Saya minta agar Telkom meninjau lagi kebijakan ini,” demikian pernyataan tegas Anggota Komisi VI DPR-RI, Nyoman Parta setelah menerima sejumlah keluhan dari warga Bali dalam perbincangan melalui aplikasi WhatsApp-nya pada, Sabtu 21 Agustus 2021.
Lebih lanjut kader banteng moncong putih ini mengungkapkan akses internet mestinya bisa dijangkau semua kalangan masyarakat, bukan masyarakat dengan kantong tebal saja. “Ini saya kira menyalahi cita-cita kita soal kemerdekaan akses digital yang digaungkan pemerintah,” ujar Parta seraya mengatakan Indihome mestinya menyadari kondisi saat ini di mana masyarakat sedang kesulitan. Menaikkan harga pemasangan instalasi Wi-Fi tentu bukan kebijakan yang tepat.
“Rakyat lagi susah kenapa harus naik harga pasangnya? Bagaimana dengan Orangtua yang anaknya butuh akses internet untuk belajar, tapi kemampuan ekonominya terbatas?,” tambahnya.
Untuk itu, Nyoman Parta berjanji akan mempertanyakan persoalan tersebut kepada pihak terkait. “Saya akan mempertanyakan hal ini ke Telkom. Saya akan minta penjelasan mereka, kenapa rakyat dalam keadaan susah masih dibebani juga. Saya kira ini perlu dijelaskan, agar anak didik yang orangtuanya dalam keadaan ekonomi terbatas tetap bisa belajar dan meraih cita-citanya tanpa harus dipusingkan dengan beban semacam ini,” pungkasnya.SB/REDAKSI
Bagikan