By GusAr
13 July 2019
SuratanBali.Com, BADUNG - Pelepasan Mahasiswa KKN PPM dan Tematik Revolusi Mental Periode XIX Tahun 2019 Universitas Udayana bertempat di Gedung Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Kamis (11/7). Acara ini dihadiri oleh Rektor Unud, Perwakilan Gubernur Bali, Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Dekan, Direktur Pascasarjana, Sekretaris USDI, Ketua UPT Perpustakaan dan pimpinan dilingkungan Universitas Udayana serta dosen pendamping lapangan dan perwakilan Desa.
Ketua LPPM Unud, Prof. I Gede Rai Maya Temaja menyampaikan jumlah mahasiswa KKN periode ini adalah 3.306 orang dari semua Fakultas dilingkungan Unud. Lokasi KKN di 172 Desa di delapan Kabupaten di Bali. Lama pelaksanaan KKN adalah satu bula satu minggu namun pada hari Raya Galungan dan Kuningan mahasiswa diijinkan libur untuk mengikuti perayaan hari raya. Kegiatan KKN menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa dan kegiatan ini menjadi pilihan yang baik untuk mewujudkan sinergitas antara warga kampus dengan masyarakat umum.
Saat ini sudah 425 orang dosen tersertifikasi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan 172 diantaranya akan bertugas pada periode ini. Ketua LPPM berharap mahasiswa peserta KKN agar benar-benar melaksanakan tugas pengabdian masyarakatnya, memberikan yang terbaik di desa serta memiliki empati dan peduli terhadap masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka untuk menolong diri sendiri.
Rektor Unud Prof. A.A Raka Sudewi dalam sambutannya menyampaikan kegiatan KKN di Unud merupakan salah satu program wajib dalam setiap tahun akademik bagi para mahasiswa dan merupakan kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan TRI DHARMA Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan KKN dapat mendorong kepedulian mahasiswa terhadap berbagai persoalan di masyarakat dan menjadikannya sebagai bahan pembelajaran sehingga mampu menghasilkan pemimpin sejati. Program KKN ini juga bisa dijadikan sebagai pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan hati, di samping mengembangkan kecerdasan otak.
”Harapan kami adalah setelah masyarakat mendapat pemberdayaan dan pendampingan dari mahasiswa KKN, maka akan terjadi perubahan paradigma pembangunan di perdesaan yaitu dari membangun masyarakat menjadi masyarakat yang membangun,” jelasnya Prof Raka Sudewi.
Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster dalam arahannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali Ir. Nyoman Sujaya, MT memberikan apresiasi kepada mahasiswa dan dosen pembimbing yang akan melaksanakan KKN. Lebih lanjut disampaikan bahwa untuk mewujudkan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" sampai saat ini Pemprov telah mengeluarkan lima Pergub yang hendaknya dapat menjadi panduan bagi kita khususnya generasi muda dalam kesehariannya melakukan aktivitas.
“Melalui kegiatan KKN ini diharapkan mahasiswa dapat mensosialisasikannya kepada masyarakat dengan cara-cara yang sederhana sehingga dapat dipahami tujuan dari peraturan tersebut oleh masyarakat,” tutupnya.SB/WIRA