SuratanBali.Com, DENPASAR - Penampilan Karya Desainer Binaan Dekranasda Kota Denpasar yang bekerjasama dengan Disperindag dan ISI Denpasar turut memeriahkan Pameran Bali Bangkit Tahap 7 yang dibuka secara resmi Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster di Gedung Ksiarnawa Art Center Denpasar Rabu (23/8).
Sebanyak 56 pragawan dan pragawati menunjukan keindahannya dalam mengenakan busana yang dibagi dalam lima segmen utama. Dikemas dengan tema Apurva Svarga Karang, kelima segmen tersebut yakni Busana Smart Casual, Busana Kerja, Busana Adat ke Kantor, Busana Busana Casual dan Busana Endek yang tentunya merupakan hasil kerajinan IKM/UKM Kota Denpasar dibawah binaan Dekranasda Kota Denpasar.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum BKOW Provinsi Bali, Ny. Tjok Putri Hariyani Ardhana Sukawati, Ketua Gatriwara Provinsi Bali Ningsih Wiryatama, Ketua DWP Provinsi Bali, Ny. Widyasmini Indra, Wakil Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana
Dalam sambutan Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan apresiasi atas kerja keras dari Ny.Putri Suastini Koster selaku Ketua Dekranasda Provinsi Bali yang sudah dengan sangat sabar, konsisten dan tekun dalam mengangkat kerajinan Bali, menguatkan branding produk lokal Bali sehingga kelasnya meningkat.
Menurut, Wayan Koster, Bali mempunyai banyak kekayaan alam dengan berbagai macam seni. Sehingga banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali. Wisatawan yang berkunjung ke Bali, Koster mengimbau agar disuguhkan dengan produk lokal.
"Jangan malu menggunakan produk lokal, semua tamu yang datang ke Bali harus disuguhkan dengan produk lokal, sehingga mereka mengenalnya produk kita," ucap Koster.
Ketua Dekransda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengatakan, sebagai Ketua Dekranasda, tugas dan tanggung jawab Dekranasda tidak hanya terkait pameran dan kejayaan tenun tetapi juga masalah yang dihadapi dunia sandang di Bali.
Menurutnya, tenun tradisional Bali diambang bahaya, hal itu atas prilaku kita sendiri salah satunya para pedagang yang mengobrak abrik kualitasnya.
"Untuk Saya meminta tempat untuk para IKM serta memperbaiki dari hulu, sehingga 800 IKM sudah diajak dari tahun 2020 dari akhir bulan Desember untuk pameran di Bali Bangkit ini," ucapnya.
Ny. Putri Suastini Koster juga mengaku tamu-tamu Bapak Gubenur yang diarahkan ke Bali Bangkit tidak harus berbelanja tetapi mengedukasi mereka bahwa ini warisan leluhur Bali berupa karya kerajinan. Mengingat motif tenun Bali sudah mulai dikerjakan di luar Bali bahkan diproduksi di luar Bali.
"Jika kondisi dan perilaku ini kita biarkan berlangsung terus menerus maka lambat laun kita akan kehilangan warisan leluhur, untuk itu kita harus terus bergerak, menicintai produk lokal, khususnya warisan wastra Bali yang harus kita jaga kelestariannya," ucapnya.SB/AAN
Bagikan