By ARNAN
01 June 2023
SuratanBali.Com, DENPASAR – Sudah lebih dari dua tahun COVID-19 menjadi pandemi dalam tingkat dunia, bahkan berdampak di Indonesia. Kondisi tersebut berpengaruh pada kesehatan masyarakat, memperlambat laju kegiatan ekonomi, mengubah ruang kelas dalam dunia pendidikan, dan masih banyak dampaknya pada sektor lain. Segala upaya dilakukan untuk mengoptimalkan pengendalian COVID-19, agar dapat segera beraktivitas seperti biasa.
Kemitraan Australia-Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan IDEP Foundation turut mendukung pemerintah untuk melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 yang inklusif kepada kelompok rentan di Provinsi Bali.
Sejak Juni 2022 hingga Mei 2023, program ini berfokus pada tujuan untuk melindungi masyarakat Bali, terutama kelompok rentan dan yang kurang terlayani, dalam menghadapi pandemi global yang terus berlangsung.
Adapun dukungan dari banyak pihak yang selama ini memiliki kontribusi besar, yakni Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangungan Daerah (Bappeda), Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Kota. Ketersediaan tenaga kesehatan yang selalu siap siaga juga hadir dari pihak Puskesmas, Rumah Sakit, dan klinik di delapan kabupaten di provinsi Bali.
Selama kurun waktu pelaksanaan dari bulan Juni 2022 hingga Mei 2023, program Vaksinasi COVID-19 Inklusif (VACCINE) ini telah berhasil menjangkau sebanyak 43.836 penerima manfaat di delapan Kabupaten di Provinsi Bali untuk mendapatkan vaksin COVID-19 baik dari vaksin pertama hingga vaksin booster ke-2.
Dari jumlah tersebut diantaranya terdapat 14.073 lansia, dan setidaknya ada 1.094 penyandang disabilitas. Ada pula beberapa kelompok masyarakat rentan lainnya, seperti 22 ODHA, 2.069 kelompok minoritas, 5.923 masyarakat remote area, 63 orang dengan komorbid, 2 perempuan kepala rumah tangga, 21 orang pekerja migran, 16.819 anggota keluarga pra-sejahtera, serta 1.287 penghuni lapas.
Kerjasama dengan pemerintah daerah juga kerap dilakukan guna memastikan akses yang merata terhadap vaksinasi bagi seluruh masyarakat Bali.
Upaya ini dilakukan melalui berbagai strategi.
Pertama, membuat sentra vaksinasi maupun door to door sehingga memudahkan penerima manfaat yang lokasinya susah untuk dijangkau atau mengalami kendala dalam mobilitasnya.
Kedua, perhatian pada isu kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI) juga diupayakan melalui berbagai pendekatan pada berbagai komunitas disabilitas, dan menyelenggarakan pelatihan untuk hal itu.
Entri data dalam program ini bahkan melibatkan salah satu komunitas disabilitas yakni Yayasan Cahaya Mutiara yang dimulai sejak 26 Januari 2023.
Belakangan, kerjasama program ini turut melibatkan Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN) sehingga promosi inklusi sosial terkait vaksinasi yang inklusif dapat diikuti oleh kelompok penyandang disabilitas secara lebih luas.
Penerapan komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat (RCCE) terlihat dalam kegiatan hiburan teater lokal yang disebut dengan bondres. Penampilan bondres dilakukan sebanyak 10 kali di tiga kabupaten yakni Jembrana, Buleleng, dan Karangasem.
Tujuannya untuk memberikan informasi bagi masyarakat tentang manfaat vaksinasi COVID-19 yang inklusif, serta identifikasi rumor (HOAX) seputar hal tersebut. Ruang aman anak juga disediakan selama acara berlangsung, sehingga dapat memastikan anak-anak terhindar dari asap rokok.
Program vaksinasi inklusif menjadi kian efektif melalui kerjasama yang dilakukan bersama dengan tenaga kesehatan lokal, sukarelawan, dan Agent of Change dalam mendukung pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Kolaborasi ini juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dengan menyediakan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat Bali (TRACE). Langkah-langkah ini telah membantu mengurangi kecemasan dan membangun kepercayaan terhadap pemahaman vaksinasi COVID-19.
Seluruh capaian program ini juga melibatkan setidaknya 100 relawan dan AOC, 40 mitra organisasi dan 78 puskesmas dan rumah sakit yang tersebar di delapan kabupaten Provinsi Bali.
Dalam mendukung akses kepada masyarakat yang lebih luas, tercatat ada beberapa hal yang disertakan, yakni setidaknya 800 produk SBCC (Poster, Audio Public Service Announcement, dan Index Card), 4.268 RCCE (IKAP dan KAK) dengan 4 pelatihan yang dihadiri oleh 454 peserta.
Program ini pada awalnya dilaksanakan di tiga kabupaten di Bali, yaitu Buleleng, Jembrana, dan Karangasem. Namun sejak bulan Desember 2022, telah menjangkau berbagai daerah lain di Provinsi Bali.
Program yang dikerjakan bersama multi pihak ini berkontribusi terhadap capaian vaksinasi provinsi Bali terutama yang menyasar kepada lansia, disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Dengan capaian dan kontribusi seperti demikian, program ini hendak memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung. Acara apresiasi ini dilaksanakan pada 30 Mei 2023 pukul 09.00 WITA di The Vasini Smart Boutique Hotel.
Pemberian penghargaan, sebagai inti acara, diproyeksikan bagi seluruh pihak yang terlibat supaya semakin bersemangat dalam memberikan pelayanan kesehatan lainnya bagi masyarakat Bali. Sehingga diharapkan kedepannya pelayanan kesehatan bagi masyarakat Bali dapat lebih berkualitas dan merata.SB/AAN