SuratanBali.Com, BANGLI - Disela - sela Ketua TP. PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster menggelar Aksi Sosial Menyapa dan Berbagi yang berlangsung, Sabtu (24/6) di Balai Banjar Adat Sekardadi, Desa Sekardadi, Kintamani, Balai Banjar Kayuambua, Kecamatan Susut, Balai Desa Jehem, Kecamatan Tembuku dan Wantilan Kantor Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, para Kepala OPD dan lembaga di Pemprov Bali memanfaatkan kegiatan tersebut untuk mensosialisasikan berbagai program yang memiliki manfaat bagi Krama Bali.
Sosialisasi ini diawali dengan Penguatan Desa Adat hingga Edukasi Kesehatan Mata serta Pelestarian Lingkungan sekitar. Kata, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra dalam sosialisasinya terkait Penguatan Desa Adat mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan jangan sampai Desa Adat pecah. Pihaknya juga mengajak masyarakat menjaga sinergitas dualitas antara Desa Adat dan Desa Dinas, sehingga tercipta keharmonisan dan bersama - sama membangun desa.
Sementara itu, Direktur RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali dr. Ni Made Yuniti memberikan edukasi tentang pentingnya merawat mata yang merupakan bagian dari panca indra yang sangat penting. Untuk menjaga mata tetap sehat, ia menyarankan masyarakat mengkonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga. Yuniti juga mengajak masyarakat rajin memeriksakan kondisi mata dan jika mengalami penglihatan kabur agar segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan terdekat, dan jika terdeteksi katarak agar segera melakukan tindakan operasi untuk menghindari terjadinya kebutaan pada mata.
Lebih dari itu, masyarakat juga diharapkan bijak dalam penggunaan piranti gadget, karena pancaran radiasinya dapat mengganggu kesehatan mata. Menurutnya, radiasi gadget tak hanya merusak mata, tapi juga bisa mempengaruhi saraf otak.
Ketua IBI Bali Luh Putu Sekarini mensosialisasikan langkah-langkah pencegahan stunting melalui upaya pemberian perhatian pada remaja putri. "Remaja putri harus menjaga pola makan, bila perlu ditambah tablet tambah darah. Tahap krusial selanjutnya adalah masa kehamilan, kita sebut 1.000 hari awal kehidupan," cetusnya. Asupan gizi yang cukup juga sangat dibutuhkan ketika bayi lahir. Menurutnya, kecukupan asupan gizi bayi bisa dipenuhi dengan pemberian ASI eksklusif.
Sedangkan Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Made Teja juga menekankan tentang pentingnya pemeliharaan lingkungan yang dimulai rumah tangga, seperti pemilahan sampah. Hal itu menurutnya sudah diatur dalam Pergub Bali Nomor 47 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. Selain itu ia juga menekankan tentang pentingnya pembatasan penggunaan bahan berbahan dasar plastik. “Larangan penggunaan plastik dan styrofoam sudah ada Pergubnya. Regulasi ini dikeluarkan dengan tujuan yang sangat baik yaitu untuk menyelamatkan bumi kita," urainya sembari menambahkan bahwa plastik ibarat tulang yang sangat sulit terurai, khususnya di dalam tanah. Jika penggunaannya tak dibatasi, ia khawatir tanah akan penuh plastik sehingga tak bisa lagi dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Pihaknya juga mengajak masyarakat khususnya ibu rumah tangga untuk melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik .
Kadis Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Luh Ayu Aryani mengajak masyarakat untuk selalu menjaga hak perempuan dan anak. Bagaimanapun menurutnya perempuan di masyarakat mempunyai tugas mulia dalam membentuk dan mencetak generasi penerus, untuk itu hak-hak mereka perlu dilindungi. Tidak hanya perempuan, anak pun mempunyai hak untuk dilindungi dari kekerasan serta mendapatkan hak hak dasarnya seperti makanan dan pendidikan. Kadis sosial juga menginformasikan jika terdapat pelanggaran atas hak perempuan dan anak, maka masyarakat bisa melaporkan ke SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) 129, sehingga tim yang beranggotakan dari Pusat hingga Daerah bisa segera menindaklanjuti.
Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom menyampaikan kepada masyarakat akan bahaya rabies, sebagai informasi, penyakit rabies yang dikenal juga dengan istilah anjing gila adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus rabies pada otak dan sistem saraf. Penyakit ini tergolong sangat berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan terinfeksi ke manusia melalui gigitan. Hewan utama penular rabies adalah anjing. Selain anjing, hewan yang juga dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia adalah kelelawar, kucing, dan kera. Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan, atau cakaran hewan yang tertular rabies. Hewan yang berisiko tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies.
Munculnya gejala rabies bisa sangat bervariasi, seperti demam, takut dengan sinar matahari, takut dengan air, lelah lemas dan hilang nafsu makan. Oleh sebab itu, jika terkena goresan atau gigitan anjing pastikan dibersihkan dengan baik dan pastikan untuk mendapatkan serum atau vaksin rabies tidak lebih dari 2 hari sejak digigit hewan.
Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan I Wayan Sunada, mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada baik di dalam rumah maupun di sekitar untuk ditanami tanaman seperti cabe misalnya, sehingga lahan akan berdaya guna dan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.SB/REDAKSI
Bagikan