SuratanBali.Com, DENPASAR - Dunia pariwisata di Bali selama perjalanannya cenderung menjadi sorotan masyarakat dan pengamat sosial, karena dampaknya tidak memberi manfaat besar untuk keuntungan Pulau Bali, karena selama ini pariwisata Bali didominasi oleh produk luar (Minuman Beralkohol) yang dibiarkan beredar dan dinikmati oleh wisatawan.
Melihat kondisi itu, dan mengamati potensi warisan budaya yang telah diwarisi leluhur Bali, Wayan Koster menjadi Gubernur Bali langsung tancap gas memberikan keberpihakan terhadap minuman produk lokal Bali untuk bisa masuk ke dunia pariwisata demi kesejahteraan masyarakatnya dengan terbitnya Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.
"Berkat Wayan Koster jadi Gubernur Bali, arak Bali telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, dan hal ini membuat minuman warisan budaya Bali memiliki potensi ekonomi yang nilainya hingga triliunan rupiah," ujar akademisi toksikologi forensik dari Universitas Udayana, Made Agus Gelgel Wirasuta yang sering disebut sebagai Profesor Arak Bali.
Prof. Gelgel lebih jauh menerangkan, kedatangan wisatawan asing ke Bali setiap tahunnya bisa mencapai 7 juta atau rata-rata sampai belasan juta, dan mereka ke Bali mayoritas menikmati minuman alkohol.
Atas hal itu, dan mengutip laporan Kementerian Keuangan RI, hingga BPOM, Prof Gelgel, menjelaskan ada sekitar 80% peredaran minuman beralkohol ke Indonesia dan berada di Bali dengan memiliki total pajak yang dibayarkan mencapai Rp15 triliun per tahun. "Akan tetapi, dari 80% minuman alkohol tersebut, hanya 0,9% merupakan produk lokal Bali, sisanya impor semua," tegas Prof Gelgel.
Karena itulah, Wayan Koster disebut sebagai pahlawan produk lokal Bali. Koster yang berani melegalkan minuman tradisional Arak Bali untuk masuk ke hotel/restaurant di Bali dengan proses dan pengedaran yang terstandarisasi. "Ini peluang ekonominya besar untuk Bali. Bayangkan jika 30% itu berasal dari produk lokal Bali, maka Bali akan mendapatkan keuntungan, dan para turis juga sangat menikmati keberadaan Arak Bali," ujar Prof Gelgel belum lama ini.SB/REDAKSI
Bagikan