Ny. Putri Koster Ungkap Pentingnya Pengelolaan Sampah Organik di Rumah
SuratanBali.Com, DENPASAR - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster menekankan pentingnya aksi nyata dalam upaya penanganan sampah di Pulau Dewata, agar keinginan untuk menjadikan Bali bebas sampah bukan sekedar angan-angan. “Kita ingin Bali Bebas sampah, apa ini Realistis atau utopis? Tergantung kita, kolaborasi masyarakat dan pemerintah untuk menemukan satu pola dan ketika kita wujudkan hal tersebut maka akan realistis. Jika hanya di angan-angan tanpa action maka utopis jawabannya, “ kata Ny Putri Koster saat memberikan keynote speaker dalam diskusi publik dengan tema 'Bali Bebas Masalah Sampah: Realitas atau Utopis?' yang digelar Pengurus Daerah (Pengda) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Bali pada, Selasa (25/2/2025).
Menurut Ny Putri Koster, penting bagi para pemangku kepentingan, akademisi, tokoh masyarakat hingga LSM untuk duduk bersama memformulasikan pikiran dan menyamakan persepsi. “Dalam diskusi ini mestinya harus dalam satu frekuensi, dalam satu kesadaran dapat mewujudkan masalah sampah yang kecil tampaknya namun besar dampaknya bagi Bali,” ungkapnya dalam acara di Hotel Inna Bali Heritage.
Ny Putri Koster menegaskan, Pemerintah Provinsi secara konsisten menjadikan penanggulangan sampah jadi prioritas lewat terbitnya Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 yang merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Bali untuk mengurangi dampak negatif dari sampah plastik dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. “Sampah adalah hal yang urgent harus diatasi dengan baik. Malu dengan leluhur kita, ‘masa kita sekarang yang terdidik, lulusan dari perguruan tinggi tidak bisa menemukan solusi. Titiang (saya,red) tidak mau ada desa Suwung berikutnya, kita selesaikan masalah sampah di rumah, di desa kita sendiri. Bahkan Titiang buat jargon ‘desaku bersih tanpa mengotori desa lain’,” ungkapnya lagi.
Ny. Putri Koster mengajak mari satukan frekuensi pikiran Pergub 97 Tahun 2018 dan peraturan turunannya. Semangat dan guyub, jangan cari kambing hitam, karena semuanya bisa punya peran. Kepala Desa yang bisa menangani sampah kita berikan apresiasi, agar jadi contoh bagi desa lain.
Disisi lain, Ny. Putri Koster melihat sampah dapur dan sampah halaman yang bersifat organik dan mudah busuk sebenarnya bisa diselesaikan di rumah masing-masing, jika dibarengi penanganan dan pengolahan yang tepat. “Sampah dapur, lalu daun kering, sisa canang yang sudah tidak digunakan bisa dilakukan pengolahan sendiri di rumah. Jika ada residu dan plastik kita olah lebih lanjut ke TPA atau TPS3R,” tandasnya.SB/REDAKSI
Wagub Giri Ajak Pilar Sosial di Bali Wujudkan Kesejahteraan
SuratanBali.Com, BADUNG - Kolaborasi yang baik antara masyarakat, pemerintah dan pilar sosial adalah kunci dalam penanganan masalah sosial.
Demikian pernyataan diatas yang disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri acara dialog Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf bertema Pilar Sosial Provinsi Bali yang bertempat di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Selasa (Anggara Pon Ukir), 25 Februari 2025.
Wagub Giri menyatakan bahwa keberadaan pilar sosial punya peran strategis serta menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pembangunan dan pelayanan sosial. Sehingga Nyoman Giri mengingatkan bahwa lima tugas yang harus diemban pilar sosial itu meliputi 1) menyelenggarakan kesejahteraan sosial di masyarakat; 2) menjaga, menciptakan, mendukung, dan memperkuat penyelenggaraan kesejahteraan sosial; 3) membantu pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan sosial; 4) mengimplementasikan berbagai kegiatan sosial; dan 5) mendukung kebijakan pemerintah dalam menangani masalah sosial.
Dihadapan peserta dialog, Giri Prasta juga memberi gambaran tentang keberadaan pilar sosial di Provinsi Bali. Kata Giri, kita punya 592 Taruna Siaga Benaca, 282 SDM Program Keluarga Harapan, 73 orang Pelopor Perdamaian, Karang Taruna berjumlah 678, Pendamping Rehabilitasi Sosial 29 orang dan 597 Pekerja Sosial Masyarakat. Jadi, sebagai penggerak di level akar rumput, seluruh pilar sosial di Provinsi Bali Saya minta bersatu untuk mewujudkan kesejahteraan sosial sesuai dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. "Terima kasih atas dukungan pusat dalam upaya penanganan masalah sosial di daerah Bali," ujar Wagub Bali, Nyoman Giri Prasta.SB/REDAKSI
Menteri Sosial : Penurunan Kemiskinan Belum Signifikan
SuratanBali.Com, BADUNG - Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf menegaskan salah satu persoalan serius yang masih dihadapi Bangsa Indonesia yaitu tingkat kemiskinan.
Hal itu diutarakannya saat Mensos RI menghadiri acara dialog bertema Pilar Sosial Provinsi Bali di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Selasa (Anggara Pon Ukir), 25 Februari 2025.
Kata Mensos Yusuf bahwa sejauh ini penurunan angka kemiskinan dinilai belum signifikan kendati berbagai upaya telah dilakukan. Menurut dia, salah satu penyebab belum signifikannya penurunan angka kemiskinan adalah penyaluran Bansos yang tidak tepat sasaran dan tidak sinkronnya data antar lembaga.
Oleh sebab itu, Mensos RI meminta seluruh lembaga melaksanakan sinkronisasi dan pemuktahiran data agar intervensi terhadap kemiskinan lebih akurat serta tepat sasaran. Khusus terkait kemiskinan ekstrem, ia berharap Bali bisa menuntaskan persoalan ini dalam dua tahun ke depan. "Dua tahun ke depan, kemiskinan ekstrem di Bali saya harap sudah nol persen," ujar Mensos RI, Yusuf dalam dialog tersebut seraya menyerahkan santunan kepada perwakilan korban bencana dari Kabupaten Karangasem, Klungkung dan Badung yang didampingi langsung oleh Wagub Bali, I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta.SB/REDAKSI
Bagikan