SuratanBali.Com, TABANAN – Saat ini Bali banyak mendapat penghargaan ‘The Best’ di berbagai bidang, namun hal itu menurut Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) jangan dijadikan alasan untuk berpuas diri. Wagub Cok Ace yang sambutannya dibacakan oleh Plt. Kadispar Provinsi Bali, Putu Astawa dalam acara Penganugerahan Desa Wisata Award di Desa Wisata Baru, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (27/9) mengatakan Bali menghadapi banyak persoalan seperti kemacetan, penumpukan sampah, polusi serta berkurangnya ruang terbuka hijau yang perlu mendapatkan perhatian serius. Selain itu, ancaman lain yang menghantui Bali adalah pengaruh negatif dari luar yang bisa mempengaruhi kehidupan sosial dan agama masyarakat Bali.
“Untuk itu berbagai upaya di hulu telah dilakukan Pemprov Bali demi melindungi budaya Bali dan pariwisata serta alam Bali, seperti di bidang adat dan budaya, Pemerintah telah mengeluarkan Perda Desa Adat yang bertujuan untuk melindungi adat dan budaya Bali. Menindaklanjuti Perda tersebut, Gubernur juga akan memfasilitasi pembangunan kantor-kantor Desa Adat di seluruh Bali,” jelas Cok Ace seraya mengatakan selain dikeluarkannya Pergub tentang penggunaan busana adat Bali serta penggunaan aksara Bali, disisi lain hal ini juga merupakan contoh nyata komitmen Pemprov di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dalam upaya melindungi kebudayaan Bali.
Untuk menunjang pariwisata Bali, Pemprov juga menggenjot infrastruktur. Saat ini telah dibangun shortcut ke Buleleng, sehingga memudahkan masyarakat dan wisatawan menjangkau daerah Bali Utara. Selain itu, kereta api yang menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai juga tengah dikembangkan. “Mengembangkan infrastruktur menuju Desa Wisata juga tengah digenjot oleh Pemprov, sehingga akses menuju tempat wisata terutama Desa Wisata bisa lebih mudah dijangkau,” imbuhnya.SB/REDAKSI
Bagikan