SuratanBali.Com, DENPASAR - Pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dijadwalkan sepenuhnya rampung pada pertengahan tahun 2023. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III, Boy Robyanto sebagai pengelola Pelabuhan Benoa kepada Gubernur Bali, I Wayan Koster, Sabtu (11/09).
Boy menyebut pengembangan Pelabuhan Benoa dilakukan secara bertahap dalam beberapa paket pekerjaan. Menurutnya, hingga saat ini sudah masuk pada paket pekerjaan kelima dari enam belas paket pekerjaan yang direncanakan. Lebih lanjut, disebutkan beberapa pekerjaan sudah mencapai 100%. Pertama adalah pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 1 yang dilakukan tahun 2019 dan kedua adalah perluasan terminal penumpang kapal laut internasional.
“Pengerukan alur dan kolam pelabuhan dari yang sebelumnya memiliki kedalaman minus 8 meter low water spring (MLWS) menjadi minus 12 MLWS dengan kedalaman tersebut kapal pesiar sepanjang 350 meter dapat bersandar di dermaga Pelabuhan Benoa,” katanya.
Sementara itu, terminal penumpang kapal laut internasional dilakukan perluasan dari sebelumnya memiliki luas 1.500 m2 dengan kapasitas 800 penumpang menjadi 5.600 m2 dengan kapasitas 3.000 orang penumpang. Terminal penumpang tersebut digunakan sebagai fasilitas naik dan turun penumpang kapal pesiar yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Benoa. Tak hanya itu, Pelindo III juga menyiapkan lokasi bagi wisatawan yang datang menggunakan kapal yacht. Saat ini pekerjaan yang sedang berjalan adalah pekerjaan pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas umum penunjang pariwisata termasuk di dalamnya UMKM plaza sudah mencapai 82 persen.
“Pengembangan Pelabuhan Benoa dalam konsep BMTH ini mengedepankan kearifan lokal Bali dan berwawasan lingkungan, dibangun dengan nuansa Bali dan terdapat kawasan hijau, sehingga kami tidak hanya sekedar membangun di Bali namun lebih tepatnya ikut membangun Bali,” terang Boy.SB/REDAKSI
Bagikan