SuratanBali.Com, OPINI - 2 hari yang lalu kita sudah melewati Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari, dan hari spesial itu merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan di seluruh belahan dunia untuk merayakan hari kasih sayang. Di Indonesia, hari Valentine dirayakan oleh seluruh pasangan dengan saling bertukar hadiah, makan malam romantis atau hanya sekedar menyatakan perasaan sayangnya ke pasangan.
Namun jauh sebelumnya, perayaan hari Valentine juga dirayakan oleh masyarakat Hindu sejak zaman dulu, hanya saja masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya, yaitu Tumpek Klurut atau yang dikenal dengan Rahinan Tumpek Klurut.
"Tumpek Klurut adalah upacara persembahan/yadnya yang dirayakan sebagai wujud syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara atas terciptanya suara-suara suci/tabuh dalam keindahan dan seni. Jadi hari Tumpek Klurut merupakan wujud dari kasih sayang terhadap alat-alat seni berupa gamelan. Masyarakat Hindu sering menyebut dengan Odalan Gong atau Otonan Gong," kata seorang penulis muda dari Pegiat Literasi Perpustakaan Praga Pustaka Bali, Riza Putri Pratiwi, Selasa (16/2) pagi.
Jika di cermati lebih mendalam, Riza Putri Pratiwi menyebut hari Tumpek Klurut sesungguhnya sabagai sarana timbulnya rasa saling asah, asih, dan asuh sesama manusia dan makhluk ciptaan Tuhan melalui sarana seni gamelan/tetabuhan. Hari Tumpek Klurut adalah salah satu bentuk implementasi dari Tri Hita Karana yang memiliki pengertian tiga penyebab kebahagiaan itu bersumber pada keharmonisan tiga hubungan diantaranya hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan lingkungan, dan hubungan manusia dengan sesama.
Hari Tumpek Klurut mengingatkan kita kembali untuk tetap saling menyayangi, menghormati dan menjaga keharmonisan antar sesama dan semua makhluk ciptaan Tuhan, apalagi di masa pandemi saat ini. Selain dengan saling menukar kado dan makan malam romantis dengan pasangan, perayaan Valentine tahun ini juga dapat kita lakukan dengan cara berbagi kepada orang- orang yang membutuhkan bersama pasangan kita. Hal ini bisa di lakukan dengan cara membagi- bagikan sembako, nasi gratis atau yang lainnya.
Jadi, Hari Kasih Sayang tidak hanya di peruntukan untuk pasangan, keluarga atau teman saja, tetapi juga untuk masyarakat disekitar kita. Karena menebarkan kasih sayang ke semua orang akan membuat kita saling menguatkan dan saling bergotong royong di masa pandemi ini.SB/Opini
Bagikan