SuratanBali.Com, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta secara resmi membuka gelaran Bulan Bung Karno di Aula Terbuka Ardha Candra Art Center Denpasar, Minggu 1 Juni 2025.
Beragam lomba akan digelar Pemerintah Provinsi Bali selama bulan Juni untuk mengenang dan menularkan ajaran Bapak Proklamator yang juga Presiden Pertama RI, Ir Soekarno (Bung Karno).
Ribuan masyarakat, pelajar dan mahasiswa antusias menghadiri acara pembukaan dan menyatakan siap mengikuti sejumlah perlombaan yang digelar Pemprov Bali.
Tema Bulan Bung Karno tahun ini yaitu Prana Jagad Kerthi, Mahakarya Bung Karno Simbol Keharmonisan Alam Semesta. Hanya Bali satu-satunya daerah di Indonesia yang rutin menggelar rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno. Penyelenggaraannya diterapkan dengan Pergub Bali nomor 19 tahun 2019. Pemprov juga telah menyiapkan hadiah ratusan juta bagi pemenang lomba.
"Dalam rangka membumikan ajaran Bung Karno, kegiatan Bulan Bung Karno tahun ini dimeriahkan dengan berbagai lomba. Seperti Lomba Musikal puisi karya Bung Karno yang berjudul Sudah beribu Kembali, Lomba film pendek Berdikari Ekonomi berbasis kearifan lokal Bali, dan lomba film pendek dokumenter dengan thema ketahanan budaya Bali, ditengah globalisasi," jelas Gubernur Koster yang didampingi Wagub Giri Prasta dan Ketua DPRD Bali, serta Kepala Kesbangpol Bali.
Dia menjelaskan, peserta perlombaan boleh dari kalangan masyarakat umum termasuk pelajar dan mahasiswa se Bali dengan total hadiah sebesar lebih dari Rp 115,5 juta. "Itu hadiah yang disiapkan dari APBD Bali, nanti ada tambahan bonus dari Gubernur dan Wagub Bali. Hadiah dari kantong pribadi bagi para pemenang," ujarnya dihadapan jajaran pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota, tokoh masyarakat, pemuda, pelajar, serta elemen masyarakat lainnya.
Koster mengajak semua masyarakat terutama generasi milenial dan Gen Z memanfaatkan momentum bulan Bung Karno, untuk mengembangkan diri terus agar menjadi sumber daya manusia unggul yang produktif berkualitas dan berdaya saing.
"Mari bersama-sama membangun tata kehidupan masyarakat Bali sesuai nilai-nilai kearifan lokal sebagaimana ajaran Bung Karno," katanya.
Menurut Koster, kerja keras dan upaya kolektif ini merupakan suatu keharusan guna menyukseskan pembangunan Bali, menjaga dan mewariskan peradaban Bali kepada generasi penerus demi nandihin gumi bali.
"Jadi adik- adik sekalian kita harus terus menjaga Bali ini kedepan secara berkualitas dan berdaya saing agar kita bisa tetap survive dan eksis di hadapan masyarakat dunia yang semakin kompetitif," ujarnya.
Seremonial pembukaan di tandai dengan tanda tangan Gubernur Koster pada kata mutiara Bung Karno yang tertulis disebuah prasasti. Didalamnya tertulis, Kebudayaan itu adalah jiwa dari bangsa, dan kebudayaan itu tak pernah mati.
Koster menilai kata - kata ini luar biasa, karena sangat sejalan dengan visi pembangunan Bali.ADV/057
Bagikan