SuratanBali.Com, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Krama Desa Candi kuning dan Prajuru Pura Penataran Agung Ulundanu Beratan melaksanakan Karya Pamahayu Buana, Tawur Balik Sumpah Utama, Nyatur Niri serta Mapadudusan Agung di Pura Penataran Agung Ulundanu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, pada Kamis (15/12) demi memohon kerahayuan jagat.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, yang juga ditandai dengan penandatanganan prasasti. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali, Wakil Bupati Tabanan, Bupati Badung yang diwakili Kadis Kebudayaan Badung dan Walikota Denpasar diwakili Setda Kota Denpasar. Selain itu, Ketua DPRD Tabanan beserta beberapa anggota, jajaran Forkopimda, Sekda dan OPD terkait, Badan Pengelola DTW Ulundanu Beratan serta Instansi Vertikal dan BUMD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan turut hadir dalam pelaksanaan Karya Pamahayu tersebut.
Kegiatan ini juga melibatkan pihak-pihak lainnya meliputi PHDI dan Majelis Agung Provinsi Bali, Sabantara Kota Denpasar dan Kabupaten Tabanan serta Badung, Majelis Madya, PHDI Kabupaten Tabanan, Camat dan unsur Muspika Kecamatan Baturiti, Perbekel dan Bendesa Adat Desa Candikuning, Antapan, Batunya, dan Baturiti, Bendesa dan Kelihan Desa Gebog Pesatak, hingga pihak Penglingsir Puri Marga, Mengwi, Tabanan, Kukuh, Belayu dan Perean serta prajuru Pura Penataran Agung Ulundanu Beratan, juga Prajuru Pura Puncak Mangu.
Dalam sambutannya saat itu, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya bisa hadir dalam Karya yang sangat luar biasa ini serta bisa bertatap muka langsung dengan seluruh masyarakat dan undangan yang hadir. Sementara itu, selaku Ketua Badan Pengelola DTW Ulundanu Beratan, I Wayan Mustika selaku Ketua Panitia Pelaksana Karya menyampaikan bahwa Karya Pamahayu ini dimulai dari tanggal 15 Desember 2022 berakhir pada tanggal 20 Desember 2022 sebagai puncak Karya. Pihaknya juga mengatakan karya ini dipuput oleh sepuluh sulinggih dan menghabiskan dana sebesar 1,5 Miliar Rupiah.SB/DI
Bagikan