SuratanBali.Com, KLUNGKUNG - Meskipun Fraksi Partai di DPRD Klungkung, yaitu Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi NasDem, Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Hanura, Fraksi Golkar, dan Fraksi Persatuan Demokrat pada, Senin (30/10) di Ruang Rapat Sabha Nawa Natya, DPRD Klungkung telah menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD TA 2024 menjadi PERDA (Peraturan Daerah), namun dipenghujung tahun 2023 bulan Desember ini berbagai masukan - masukan atau pandangan yang disampaikan oleh Fraksi Partai di DPRD Klungkung perlu menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk dijadikan program pada tahun 2024.
Seperti yang disuarakan Ketua Fraksi Persatuan Demokrat DPRD Klungkung, I Made Jana mengenai pelayanan air bersih. Kata Anggota DPRD Klungkung asal Nusa Penida, dalam pemandangan umum Fraksi-nya, ia mengungkapkan masalah tersendatnya pelayanan air bersih tidak hanya terjadi di wilayah kepulauan Nusa Penida saja, tetapi terjadi di Klungkung daratan dari tahun ketahun dengan jawaban klasik bahwa telah dilakukan antisipasi dan pemantauan kapasitas debit air.
"Masyarakat sudah terlalu lama menjerit akan kekurangan air bersih dalam kesehariannya. Lebih-lebih ketika ada kegiatan upacara keagamaan. Bagaimana rasanya kegiatan besar dengan ketiadaan air bersih. Karena itu kami minta agar pemerintah daerah segera melakukan terobosan dengan berbagai teknologi agar masyarakat terpenuhi kebutuhannya akan air bersih," tegasnya.
Persoalan yang disuarakan DPRD Klungkung dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD TA 2024 ini memang betul adanya. Salah satu faktanya dapat dilihat, ketika Plt. Bupati Klungkung I Made Kasta menerima keluhan Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kamasan terkait pelayanan air bersih saat menyambangi acara Festival Panen Hasil Belajar di SDN 1 Kamasan, Kecamatan Klungkung, Minggu (3/12).
Kepala SDN 1 Kamasan, I Gusti Lanang Gede Putra Astawa mengaku hampir setiap hari dirinya harus begadang, untuk menampung air yang mengalir malam hari. Kami juga sudah pernah melaporkan hal ini ke PDAM Klungkung. "hampir setiap hari petugas kami harus begadang menampung air untuk memenuhi bak kamar mandi untuk menjaga kebutuhan air anak-anak untuk keperluan MCKnya," cerita Nyoman Budaya.ADV/098
Bagikan