By GusAr
23 May 2023
SuratanBali.Com, DENPASAR - Koordinator Kelompok Ahli Bidang Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali, I Made Damriyasa yang mendampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster menjadi narasumber dalam Dialog Khusus dengan tema 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru dengan tema Pelayanan Kesehatan Tradisional di Studio INews Bali, Denpasar, pada Senin (22/5) menyampaikan bahwa kesehatan tradisional Bali sangat penting untuk diterapkan dan sesuai dengan pencapain visi Bali Era Baru melalui Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Kesehatan tradisional Bali juga pada prinsipnya memiliki tiga unsur utama yang harus dijaga terkait keharmonisan, yakni alam, manusia dan kebudayaan.
Menurutnya dari 44 Tonggak Penanda Bali Era Baru, tujuh belas (17) diantaranya untuk adat, seni dan budaya sementara sisanya berkaitan dengan kehidupan manusianya. Salah satunya adalah kesehatan tradisional Bali yang ditunjang oleh peradaban Bali.
Kita sudah kaya dengan referensi taru Pramana dalam lontar, yang kaya akan sumber daya alam. Yang dikembangkan berbasis dengan potensi yang dimiliki oleh Bali. Satu dan lainnya terintegrasi (pertanian dan taman hijau tidak pernah berdiri sendiri). Menggali kembali referensi yang bali miliki dan kembangkan dengan prioritas keahlian yang dimiliki oleh sumber daya manusianya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa Bali selalu selangkah lebih maju dengan adanya asosiasi usada tradisional dengan wujud membuka pusat pendidikan tradisional, sehingga pasar yang besar ini jangan sampai menjadi pasar orang lain. Peran dari pemerintah Provinsi, Gubernur sebagai media yang menyiapkan fasilitas dan regulasi, untuk membuka jalur ke pusat sebagai jembatan antara pemerintah Provinsi dengan pusat, sehingga akademisi dan masyarakat pemilik modal lah yang diharapkan dapat bergerak untuk kepentingan masyarakat luas.
Dimana ketika fasilitas dan regulasi sudah disediakan oleh pemerintah, maka masyarakat tinggal melaksanakan regulasi dan fasilitasi yang sudah disiapkan tersebut. Keberadaan akademisi sebagai pendukung kebijakan yang dikeluarkan Gubernur.
Sedangkan Kelompok Ahli Bidang Pendidikan, Kesehatan, Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja, I Made Agus Gelgel Wirasuta mengungkapkan bahwa dibuatnya visi dan misi Bali dalam mewujudkan Bali Era Baru sebagai regulasi atau pondasi harus diperkuat dalam mewujudkan implementasi reformasi menuju pembangunan yang sejahtera berlandaskan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Keseimbangan alam manusia dan budaya berkonsepkan Tri Hita Karana merupakan keseimbangan mewujudkan kesehatan yang berkolaborasi antara pengobatan tradisional dengan pengobatan konvensional. “Namun jangan sampai ketika kita berhasil mengembangkan usada wellnes yang dikenal sebagai medical komplementer medicine, dan saat itu akan dikuasai oleh orang-orang yang bukan berasal dari warga kita, oleh sebab itu penting kita siapkan sumber daya manusia melalui penyediaan sumber pendidikan yang mengasah kemampuannya, yang nanti akan mampu memenuhi kebutuhan lapangan kerja yang tersedia”, tegasnya.
Untuk membangun industri pengobatan tradisional harus mendapat dukungan dari semua pihak mulai dari SDM dan juga permodalan, sehingga 30 persen didukung oleh bahan produksi lokal dan disesuaikan dengan standarisasi obat-obatan tingkat nasional.
“Jangan sampai kita memproduksi obat tradisional namun melupakan standar kesehatan yang berlaku, agar mampu diterima di pasaran global. Selain itu membangun industri dan menggandeng SDM yang mumpuni merupakan salah satu syarat mutlak dalam menghasilkan produk yang berkualitas,” tandasnya.SB/REDAKSI