SuratanBali.Com, Denpasar - Puncak Fantasi (Festival Anak dan Temu Kreasi) 2025 sukses digelar sebagai salah satu agenda utama dalam peringatan Hari Anak Nasional 2025. Berbagai kegiatan kreatif memeriahkan acara ini, melibatkan banyak pihak, termasuk anak-anak luar biasa dari SLBN 1 Denpasar.
Salah satu sorotan penting adalah Pengukuhan Pengurus Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Bali Periode 2025–2027, yang disambut dengan penuh harapan oleh pemerintah daerah.
“Dengan dikukuhkannya pengurus baru FAD Bali, kami berharap akan lahir lebih banyak kegiatan inovatif yang mendukung kreativitas anak-anak di Provinsi Bali,” ujar Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bali.
Acara juga diramaikan oleh talkshow inspiratif bertema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, menghadirkan:Dini Widiastuti (Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia), Dr. Ir. Pribudiarta Nur Sitepu, MM (Deputi Pemenuhan Hak Anak, KemenPPPA RI) Dipandu oleh I Gede Janitra Rad Winatha, talkshow ini mengajak anak-anak memahami peran mereka sebagai agen perubahan di era digital.
“Semua pihak di sekitar anak harus memastikan mereka beraktivitas di media sosial secara bertanggung jawab,” tegas Ibu Pribudiarta.
Fantasi 2025 juga menjadi ruang penting bagi pembacaan Suara Anak Bali.Hasil aspirasi kolektif anak-anak dari seluruh kabupaten/kota. Suara ini menjadi simbol harapan anak-anak kepada masyarakat dan pemerintah untuk terus menghadirkan ruang yang aman, layak, dan berpihak pada tumbuh kembang anak.
"Fantasi tahun ini kami kemas dengan perbedaan yang cukup signifikan dari Fantasi tahun-tahun sebelumnya. Yang pada awalnya Fantasi dikenal sebagai ajang perlombaan anak-anak Bali dalam merayakan Hari Anak Nasional, namun tahun ini kami kemas sebagai wadah tempat anak-anak Bali mengekspresikan dirinya, menunjukan kreativitasnya dan mengembangkan potensinya tanpa diisi dengan selembar kertas penilaian." Ujar Indira Pramestya, Ketua Panitia Fantasi tahun 2025.
Dari Bali untuk Indonesia, suara anak Bali menggema menegaskan bahwa anak bukan hanya masa depan, tetapi bagian penting dari hari ini.SB/FA
Bagikan