By GusAr
31 October 2024
SuratanBali.Com, BULELENG - Pembangunan Jalan Shortcut Singaraja – Mengwitani jalan yang memberi kontribusi positif bagi masyarakat Buleleng, hingga krama Bali, membuat Pembangunan Jalan Shorcut Singaraja - Mengwitani menjadi pembahasan menarik dalam Debat Calon Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali 2024 yang diselenggarakan, Rabu (30 Oktober 2024). Hal ini menjadi perbincangan masyarakat yang belum tahu siapa sebenarnya membangun Jalan Shorcut tersebut, dan bagi masyarakat yang sudah tahu pasti tidak perlu ditanya kembali. Berdasarkan dari segala sumber, Pembangunan Jalan Shortcut Singaraja – Mengwitani dibangun oleh Wayan Koster, Gubernur Bali periode 2018-2023.
Konsistensi Gubernur Bali, Wayan Koster membangun Jalan Shortcut Singaraja – Mengwitani tidak perlu diragukan, sebagai bukti nyata Wayan Koster melayani keselamatan dan kenyamanan masyarakat Buleleng dan wisatawan dari Denpasar (Bali Selatan) menuju Buleleng (Bali Utara), begitu juga sebaliknya guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berikut ini adalah fakta kerja Wayan Koster selama menjadi Gubernur Bali membangun Jalan Shortcut Singaraja – Mengwitani, diantaranya yaitu :
1) Tahun 2018, Gubernur Bali, Wayan Koster melakukan ground breaking Pembangunan Shortcut di Jalur Utama Denpasar-Singawaja - Bedugul, Titik 5-6 sepanjang 1,9 kilometer di wilayah Desa Wanagiri-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Rabu (14/11/2018).
2) Tahun 2019, Gubernur Bali, Wayan Koster melaksanakan ground breaking Shortcut Titik 3 - 4 Singaraja-Mengwitani, di Desa Candikuning, Baturiti, Kamis, (18/07/2019).
3) Tahun 2021, Gubernur Bali, Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama penanda dimulainya pembangunan shortcut titik 7A, 7B, 7C, dan 8, pada Kamis, (Wrespati Umanis, Sinta), 2 September 2021 di Buleleng.
4) Tahun 2023, Gubernur Bali, Wayan Koster ground breaking pembangunan Jalan Shortcut Singaraja – Mengwitani titik 7D dan 7E di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada, Selasa (Anggara Paing, Pujut) 29 Agustus 2023.
Secara rinci, Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan Pemerintah Provinsi Bali yang dipimpinnya berkomitmen membebaskan lahan yang diperlukan untuk pembangunan jalan shortcut, yang telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2018 untuk titik 3, 4, 5, dan 6 melalui APBD Perubahan Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018, dilanjutkan dengan pembebasan lahan titik 7,8,9, dan 10 melalui APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2020. Total anggaran yang sudah direalisasikan untuk pembebasan lahan sebesar Rp. 200,1 Milyar, dan masih akan dilanjutkan lagi pembebasan lahan titik 11 dan 12 pada tahun 2022.
Sedangkan anggaran pembangunan fisik bersumber dari APBN Kementerian PUPR. Pembangunan fisik titik 3,4,5 dan 6 sudah selesai dilaksanakan pada tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp. 325,9 milyar. Pembangunan titik 7A, 7B, 7C, dan 8 dilaksanakan tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp. 145,6 Milyar. Pembangunan diawali dengan peletakan batu pertama Kamis, (2/9/2021). Target penyelesaian pada tahun 2022, dengan demikian Kementerian PUPR sudah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp. 471,5 Milyar. Gubernur Bali, Wayan Koster juga menunjukan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan titik 11 dan 12 pada tahun 2023 sampai tahun 2024.
Sebagai kesimpulan, Jalan Shorcut Singaraja-Mengwitani sepanjang 5,68 kilometer yang telah dibangun WAYAN KOSTER sejak tahun 2018, mampu memberikan manfaat Mengurangi jarak sebesar 0,87 kilometer; Mengurangi waktu tempuh hingga 45 menit; Mengurangi jumlah tikungan dari sebelumnya sebanyak 50 titik menjadi 9 titik; Mengurangi tingkat kelandaian menjadi maksimal 6 persen. Sebelumnya, tingkat kelandaian maksimal pada jalan eksisting ruas Jalan Mengwitani-Singaraja adalah sebesar 27 persen; Mempercepat perkembangan perekonomian masyarakat Buleleng dan di Bali Utara; Meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara, terutama bagi bus-bus pariwisata; dan Memberikan dampak ekonomi bagi warga, seperti dengan dibangunnya tempat usaha di lahan shortcut.SB/REDAKSI