SuratanBali.Com, KLUNGKUNG - Pengerjaan yang amburadul dan pengawasan proyek yang dinilai lemah, digadang - gadang menjadi penyebab bocornya Gedung Perawatan Interna di RSUD Klungkung, padahal gedung pelayanan kesehatan masyarakat Klungkung ini menggunakan anggaran dari Pinjaman Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta baru diresmikan pada bulan Maret 2023 lalu.
Kualitas bangunan di Gedung Perawatan Interna RSUD Klungkung terus menjadi sorotan, setelah Ketua Komisi II DPRD Klungkung, I Nengah Ariyanta yang didampingi Anggota DPRD Klungkung, Komang Suantara, I Made Satria, dan I Nyoman Sukirta melakukan sidak terhadap kondisi gedung di RSUD Klungkung itu pada, Jumat (12/5).
"Kami lihat di lapangan, pengerjaan gedung ini amburadul, dan pengawasan proyek ini kelihatan sekali lemah. Bahkan kebocoran yang terjadi di bangunan senilai Rp 12 Milyar ini bisa diakibatkan oleh kondisi beton yang tidak kedap air. Sehingga, saat hujan turun terjadi genangan air di bagian atap beton, lalu meresap akibat kondisi beton yang tidak kedap air," ujar Nengah Ariyanta.
Atas temuannya, menjadikan Wakil Direktur Administrasi Umum dan SDM RSUD Klungkung, dr. Wayan Swatama bersuara. Kata Swatama, bahwa pihaknya telah meminta pihak penyedia untuk memperbaiki setiap kerusakan di gedung yang baru dibangun tersebut.SB/REDAKSI
Bagikan