By GusAr
06 July 2022
SuratanBali.Com, GIANYAR - Guna meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam menyusun kurikulum operasional sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar melalui Pusat Kegiatan Gugus (PKG) melaksanakan Workshop Penyusunan Kurikulum Operasional Belajar Satuan Pendidikan Merdeka Belajar dengan tema “Melalui Workshop Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Merdeka Belajar Kita Tingkatkan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD Kabupaten Gianyar” di Gedung Pramuka SKB Kabupaten Gianyar, Senin (Soma Umanis, Pujut) 4 Juli 2022. Acara dibuka Sekretaris Pendidikan Kabupaten Gianyar Dewa Ngakan Manuaba.
Ketua Panitia Workshop Sri Hartini, S.Pd.AUD mengatakan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. “Pemerintah menetapkan struktur kurikulum yang menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum operasional sekolah,” papar Sri Hartini.
Tujuan dari penyusunan komponen kurikulum operasional satuan pendidikan merdeka belajar guna membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan. Dimana dalam pengembangannya, dokumen ini merupakan hasil refleksi dari semua unsur pendidik dan satuan pendidikan yang nantinya akan ditinjau secara berkala agar disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan siswa.
Workshop Penyusunan Kurikulum Merdeka Belajar dibagi menjadi 2 tahap mengingat banyaknya lembaga, dimana tahap 1 dilakukan dari tanggal 4 sampai 6 Juli 2022 dan tahap 2 dilakukan dari tanggal 9 sampai 11 Juli 2022 dengan narasumber dari Balai Guru Penggerak Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan. Sebanyak 235 orang peserta workshop terdiri dari kepsek KB dan TK negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Gianyar.
Sekretaris Pendidikan Kabupaten Gianyar Dewa Ngakan Manuaba mengatakan kurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum prototipe guna mempercepat mencetak generasi emas yang berkarakter sesuai dengan profil Pancasila, dimana kita dituntut memerdekakan anak-anak kita untuk belajar, tidak lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. “Kita berikan kebebasan anak-anak dalam menuangkan pemikirannya dan sembari kita arahkan,” kata Dewa Ngakan Manuaba.
Lebih lanjut dirinya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Workshop penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan merdeka belajar, sebagai bekal mendasar bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, karena kurikulum operasional merupakan jantungnya lembaga dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang nantinya direalisasikan di lembaga satuan pendidikan masing-masing. “Setelah workshop ini, minimal ada bayangan, apa itu kurikulum merdeka,” harap Dewa Ngakan Manuaba.
Dirinya juga mengimbau dan mengingatkan mengenai penggunaan dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) harus sesuai dengan juknis Permendikbud Ristek, sesuai standar harga, sesuai kebutuhan, bermanfaat dan sesuai anggarannya. “Saya ingatkan teman-teman untuk selalu ingat dengan 5 poin itu,” pungkas Dewa Ngakan Manuaba.SB/REDAKSI