Foto: Ketua Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan, Ketut Udi Prayudi
SuratanBali.Com, DENPASAR - Kejadian viral pesta kembang api Finns Beach Club di Pantai Berawa pada 13 Oktober lalu menyulut api komentar seorang aktivis 98, Ketut Udi Prayudi. Ia menyebut Pihak Fins menginjak-injak tradisi agama Hindu. Hal itu diungkapkan Udi ketika diwawancarai di Denpasar (17/10/24).
“sikapnya (Finns Beach Club) tidak peduli di mana bumi di pijak. Kalo ini dibiarkan, kejadian serupa akan terus akan berulang,” tegasnya.
Ketua Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan itu juga menyebut Polda Bali dalam komentarnya. Ia mendesak pihak Polda Bali mengusut dan menindak tegas apabila ada pelanggaran hukum. Polda Bali harus menjaga kondisi masyarakat di Bali yg sudah kondusif selama ini.
"Polda akan jadi sumber kekecewaan atas hukum di Bali bila sampai mendiamkan kejadian tersebut" sebut Udi.
Aktivis 98 itu juga berkata bahwa kejadian pesta kembang api Pantai Berawa 13 Oktober jadi peringatan terakhir bagi pihak Finns maupun pengusaha lainnya apabila berani mengulangi hal serupa. Karena kejadian tersebut menodai pelaksanaan upacara agama, Udi mengancam tak segan-segan akan memimpin mengerahkan massa apabila ini diabaikan.
“Pelaksanaan adat dan agama harus dihormati semua pihak. Pariwisata hidup dari pelaksanaan agama, adat dan budaya di Bali. Mari kita jaga toleransi beragama di Bali," tutup Udi yang juga merupakan Ketua Umum Rumah Kebangsaan dan Kebhinnekaan yamg merupakan wadah berhimpunnya puluhan organisasi generasi muda Nusantara.SB/AN
Bagikan