SuratanBali.Com, DENPASAR - Kejadian rasisme di Surabaya dan Malang hingga menimbulkan kerusuhan dan berdampak pada kondisi keamanan di beberapa wilayah Papua, membuat kaum pemuda di Bali yang tergabung dalam Forum Generasi Muda Lintas Agama (Forgimala) Provinsi Bali memberikan dukungan kepada TNI/POLRI untuk bertindak tegas terhadap pelaku rasialisme di Surabaya dan Malang serta pelaku yang membuat kerusuhan di beberapa wilayah Papua.
Meskipun suasana di Papua diberitakan sudah kondusif, namun Forgimala Provinsi Bali disela-sela pernyataan sikapnya ke Polda Bali dan Kodam IX Udayana, Senin (2/9) menaruhkan harapan besar kepada TNI/POLRI untuk selalu menjaga kedaulatan NKRI.
“Kami juga meminta pemerintah, aparat negara, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh warga negara Indonesia untuk tidak mengucapkan ujaran kebencian, penghinaan terhadap Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA), serta tindakan represif, diskriminatif, ataupun persekusi yang dilakukan di dunia maya terhadap sesama warga negara,” demikian yang disampaikan Ketua Forgimala Provinsi Bali, Putu Hendra Sastrawan, S.Si saat didampingi Humas Forgimala Bali, I Ketut Bagus Arjana Wira Putra.
Lebih lanjut, kalangan pemuda lintas agama yang terdiri dari Pemuda Kristen, Hindu, Islam, Katolik, Konghucu, Budha, dan didukung oleh Yowana Majelis Desa Adat Provinsi Bali ini berharap NKRI tetap dalam suasana damai dengan menjalankan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Kami sebagai anak bangsa sangat menyesalkan peristiwa intoleransi yang mengancam kedaulatan, stabilitas, dan keutuhan NKRI seperti yang terjadi di Surabaya dan Malang hingga berdampak di beberapa wilayah Papua, untuk itu agar hal ini tidak terulang lagi kami menghimbau semua warga bangsa Indonesia menjaga situasi yang kondusif,” tegasnya seraya menyuarakan Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam wadah NKRI dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.SB/REDAKSI
Bagikan