SuratanBali.Com, KLUNGKUNG - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Klungkung yang dipimpin oleh Ketua, Sang Nyoman Putrayasa menyampaikan pandangan umumnya terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan ke Tiga atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daeah Kabupaten Klungkung.
Dihadapan Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom pada, Senin (5/12) di Ruang Rapat Sabha Nawa Natya, DPRD Klungkung yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Klungkung, I Wayan Baru, Tjokorda Gede Agung, Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, Wabup Klungkung, Made Kasta, dan Anggota DPRD Klungkung, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Klungkung melalui Komang Sutama menyampaikan pandangan, bahwa :
1) Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Klungkung merupakan lembaga yang baru. Maka dari itu diperlukan perencanaan Sumber Daya Manusia yang Sistematis untuk mengetahui kebutuhan pegawai ( Demand ) dan ketersediaan ( Suplay ) baik jumlah kopetensi Pegawai dibidang Riset, sehingga terjadi kesesuaian antara tenaga kerja dan pekerjaan baik jumlah maupun kualitas yang diperlukan. Karena Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan atau tidak suatu organisasi dengan kopetensi setiap pegawai yang ada. "Untuk itu, kami mohon penjelasan Saudara Bupati, Apa dan sejauh mana langkah – langkah strategi perencanaan Sumber Daya Manusia yang telah dilakukan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia pada Badan Riset Inovasi Daerah Kabupaten Klungkung?," tanya Fraksi PDIP DPRD Klungkung.
2) Beberapa persoalan yang perlu diperjelas sebagai dampak dari adanya Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Klungkung yaitu, seperti apa tugas dan fungsi begitu juga bentuk struktur Organisasi Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Klungkung, dan apa saja pusat riset yang potensial dibentuk di Kabupaten Klungkung sebagai wadah kolaborasi bagi Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan teknologi / Peneliti dan Rekayasa untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab fungsionalnya. "Mohon Penjelasan Saudara Bupati," tanya Komang Sutama.SB/REDAKSI
Bagikan