SuratanBali.Com, BULELENG - Kehebatan potensi kelautan Bali, ternyata benar-benar membuat kagum Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM Sakti dihadapan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ketika Menteri Sakti Wahyu Trenggono melihat produk lokal khas Buleleng yang berupa Garam Pemuteran Buleleng.
Kekaguman tersebut, tidak hanya berdasarkan kualitas dan banyak manfaat yang dihasilkan, namun sudah mampu menjadi daya tarik Negara Jepang. Sehingga Garam Pemuteran yang memiliki nama 'Bali Salt' ini, menurut Kepala BBRBLPP, Gondol, Ir. Bambang Susanto setiap bulannya mampu diekspor ke Jepang sebanyak 2 ton.
"Garam ini selain memiliki fungsi untuk makanan, juga dimanfaatkan untuk treatment spa di negara kincir angin tersebut. Sehingga setiap bulannya di ekspor ke Jepang," kata Kepala BBRBLPP, Gondol, Ir. Bambang Susanto dalam kegiatan kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM Sakti, Gubernur Bali, Wayan Koster ke Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBL-PP) Gondol-Bali, Gerokgak, Buleleng, Rabu (20/1).
Mendengar hal itu, Menteri Sakti Wahyu Trenggono kemudian ikut memborong garam lokal khas Pemuteran Buleleng ini untuk dibawa ke Jakarta. Atas keunggulan produk lokal berupa Garam Pemuteran yang mampu menjadi Pasar Ekspor, Gubernur Bali, Wayan Koster menilai apa yang dihasilkan di wilayah Pemuteran, Buleleng ini perlu kita dukung bersama, sesuai dengan Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno, Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan.SB/Redaksi
Bagikan