SuratanBali.Com, KLUNGKUNG - DPRD Klungkung memberikan usulan kepada Pemerintah Kabupaten Klungkung pasca ditolaknya usulan Kabupaten Klungkung mengajukan Gelar Pahlawan Nasional untuk Ida I Dewa Agung Jambe berdasarkan Surat Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos RI No. 44/5/PB.05.01/01/2022 tentang Penyampaian Hasil Usul Calon Pahlawan Nasional Tahun 2021, yang mana secara rinci usulan Kabupaten Klungkung ditolak oleh Sekretaris Militer Presiden sesuai Surat No. R-84/KSN/SM/DT,00,01/10/2021 tanggal 28 Oktober 2021 untuk pengajuan Ida Dewa Agung Jambe memperoleh Gelar.
Atas hal ini, Wakil Ketua DPRD Klungkung, Wayan Baru yang membacakan Keputusan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Rekomendasi DPRD Kabupaten Klungkung Atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Klungkung Tahun Anggaran 2021 yang dikeluarkan secara resmi oleh Pimpinan DPRD Klungkung, Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom pada, Kamis (31/3) lalu menegaskan bahwa TP2GD Pusat memberikan kesempatan mengusulkan untuk satu kali lagi, dengan melengkapi Rekomendasi Gubernur terbaru, Riwayat Perjuangan dan Biografi (jika ada perubahan dari usulan sebelumnya, red) dan Foto Ukuran 5R.
"DPRD berpendapat, bahwa sebaiknya disiapkan usulan baru, yakni Pemerintah perlu melengkapi beberapa data penting seperti fotocopy Keris Pusaka dan surat keterangan dari Kepala Museum Nasional sebagai bukti fisik bahwa Keris Pusaka Ardawalika yang pernah dihadirkan pada saat Peringatan Puputan Klungkung ke-100 tahun pada tahun 2008, merupakan Keris Pusaka Ardawalika yang jelas - jelas telah mendapat pengakuan Negara RI (melalui Museum Nasional, red), dan Keris Pusaka ini sebagai simbul kekuatan Militer Pemerintah Raja kala itu," terang Wayan Baru dengan jelas saat membacakan keputusan DPRD Klungkung dihadapan Pimpinan dan Anggota DPRD Klungkung dan Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta.
Lebih lanjut disampaikannya, di dalam deskripsi Keris Pusaka tercatat bahwa Keris Ardawalika selalu dipegang dan tidak pernah lepas dari tangan Ida I Dewa Agung Jambe, termasuk pada saat pertempuran Puputan Klungkung 1908 yang tidak imbang dengan kekuatan militer dan melawan penjajah Belanda.SB/REDAKSI
Bagikan