SuratanBali.Com, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster memberikan klarifikasi terkait beberapa opini yang merebak di masyarakat antara lain adalah PHK dan over tourism yang terjadi di Bali.
Disela acara penutupan Bulan Bung Karno ke VII Tahun 2025 di Institut Seni (ISI) Bali, pada Minggu (29/6), Gubernur Koster menegaskan tidak benar bahwa PHK yang terjadi disebabkan oleh jumlah wisatawan khususnya wisatawan domestik yang terus menurun di Bali.
Kata Gubernur Koster, jumlah wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun domestik di Bali terus meningkat. Walaupun jumlah wisatawan domestik sedikit mengalami penurunan di awal tahun, namun di Juni 2025 jumlahnya telah meningkat pesat selain itu kunjungan wisatawan mancanegara juga mengalami pertumbuhan 10%-12% per hari dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Tapi PHK ada namun bukan berkaitan dengan pariwisata seperti PHK oleh perusahaan coca-cola di Mengwi. Itu karena jenis usahanya memang sudah tidak diperlukan, jadi di tutup,” kata Koster.
Sementara terkait isu over tourism, Gubernur Bali asal Desa Sembiran ini menegaskan Bali masih belum dapat disebut over tourism, yang ada adalah wisatawan nakal. Oleh sebab itu ia telah berkoordinasi dengan Kapolda Bali dan Imigrasi untuk bersama-sama menindak tegas wisatawan nakal yang ada di Bali.
“Kalau nakal deportasi, kalau bermasalah hukum ya diproses,” jelasnya seraya menyampaikan hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada wisatawan agar tertib dan disiplin mematuhi aturan yang ada. Apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.SB/REDAKSI
Bagikan