By GusAr
18 July 2023
SuratanBali.Com, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi menutup Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45 Tahun 2023 yang ditandai dengan peluncuran tema Pesta Kesenian Bali ke-46 Tahun 2024, yaitu “Jana Kerthi: Paramaguna Wikrama”, Harkat Martabat Manusia Unggul, serta dilanjutkan dengan pembukaan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) ke-5 Tahun 2023 yang secara resmi dibuka oleh Menteri Kesehatan RI, Bapak Budi Gunadi Sadikin di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Minggu (Redite Pon, Julungwangi), 16 Juli 2023.
Acara penutupan Pesta Kesenian Bali ke-45 Tahun 2023 dan pembukaan Festival Seni Bali Jani ke-5 Tahun 2023 dihadiri langsung oleh Ratu Shri Bhagawan Putra Nata Nawawangsa Pemayun, Anggota DPR RI Dapil Bali, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama, Ketua Dekranasda sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster, Bupati dan Wali Kota bersama Ketua DPRD Kabupaten/Kota Se-Bali, Bandesa Adat dan Perbekel Se-Bali, hingga Siswa, Mahasiswa, Seniman, dan Budayawan.
Dalam sambutannya Gubernur Bali, Wayan Koster memberikan pantun, “Danau Beratan indah sekali, dibawah kilauan sinar mentari, dengan Pesta Kesenian Bali, tradisi Bali tetap lestari. Pulau Bali penuh anugerah, Kami hidup dalam harmoni, acara hari ini makin meriah, karena Pak Budi hadir di sini”.
Ditegaskan Wayan Koster, Bali memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya meliputi adat-istiadat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal, yang telah menjadi aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, mulai dari anak-anak sampai dewasa, terjaga dengan sangat kuat di lembaga Desa Adat.
Pemerintah Provinsi bersama-sama Pemerintah Kota/ Kabupaten se-Bali sejak lama memberi perhatian serius untuk melestarikan seni-budaya Bali dengan memberi dukungan kebijakan dan apresiasi terhadap pengembangan seni-budaya. Kekayaan seni-budaya Bali telah mampu mendorong berkembangnya karya seni-budaya tradisi, berikut diikuti dengan berkembangnya karya seni-budaya modern-kontemporer. Oleh karena itulah, diperlukan wahana dan apresiasi untuk menampilkan seni tradisi dan seni modern-kontemporer.
Kita semua patut bersyukur dan berbahagia, karena Pesta Kesenian Bali yang pertama kali diselenggarakan tahun 1978 dapat diselenggarakan setiap tahun dengan konsisten. Pesta Kesenian Bali menjadi ajang pertemuan insan seni untuk berkreasi, berkolaborasi, dan berdiskusi, serta mampu menampilkan berbagai karya seni tradisi para Seniman yang semakin kreatif dan inovatif, serta didukung penuh oleh seluruh masyarakat Bali. Sejak tahun 2019, penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali terus mengalami pembaharuan sebagai implementasi Visi: “Nangun Sat Kerthi Loka Bali ” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Pembaharuan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali meliputi karya seni yang konsisten dengan tema, tata kelola yang semakin baik, dan kurasi yang semakin ketat, menjadikan Pesta Kesenian Bali semakin bernas dan berkualitas, sehingga telah dijadikan sebagai salah satu Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru. Bahkan sejak tahun 2022, Pesta Kesenian Bali ditambah dua materi baru, yaitu Jantra Tradisi Bali dan Bali World Culture Celebration.SB/REDAKSI