SuratanBali.Com, KLUNGKUNG - Bali terkenal dengan kebudayaan yang beranekaragam nan sangat indah. Begitu juga dengan tata riasnya. Setiap daerah mempunyai ciri dan keunikannya masing-masing berdasarkan lingkungan dan kondisi daerah tersebut.
Begitu juga dengan Klungkung, kabupaten kecil ditimur Pulau Bali yang notabene merupakan Pusat Kerajaan atau bisa diseebut raja dirajanya Bali ini memiliki adat dan tradisi tentang tata riasnya tersendiri. Kali ini Klungkung membakuhkan rias pertama yang digunakan dari 4 riasan yang dimiliki. Riasan tersebut bernama Payas Agra Klungkung yang merupakan tata rias untuk potong gigi dan pernikahan/pawiwahan di keluarga besar Puri Klungkung tepatnya yang awal memakai di Puri Agung Klungkung.
Payas Agra Klungkung yang di presentasikan oleh Anak Agung Istri Agung, SH (pemilik Salon Ananda sekaligus Wakil Ketua DPC HARPI MELATI Kabupaten Klungkung) ini dibakuhkan pada Minggu, 30 Oktober 2022 di Prime Plaza Hotel & Suites Sanur-Bali yang dihadiri langsung oleh Raja Klungkung Ida Dalem Semaraputra beserta Permaisuri, Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Klungkung, TP PKK Kab. Klungkung dan instansi terkait lainnya di Kab. Klungkung.
Payas Agra Klungkung ini memiliki keunikan sendiri karena riasannya memakai bunga sari konta (bunga kecil berwarna kuning keemasan), memakai semi lilit dibentuk melengkung mengikuti lengkungan daun telinga (yang mana semi lilit dibantu dengan bambu yang berukuran sedang), kamen songket medeldel yang penuh dengan benang emas ditenun oleh pengerajin tenun dari kalangan Puri Klungkung, serta selendang songket yang dipakai menutupi dada perempuan dan ujungnya menjurai disebelah kanan.
"Sebenarnya Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) “MELATI” sudah sejak lama ingin membakuhkan Payas Agra Klungkung, berkat support dari Raja Klungkung Ida Dalem Semaraputra, Pemerintah Kabupaten Klungkung, jajaran pengurus DPC HARPI MELATI Kabupaten Klungkung dan temen-temen perias pengantin lainnya, serta seluruh masyarakat di Kabupaten Klungkung akhirnya sekarang sudah dibakuhkan," ujar Komang Suryastini, SE (pemilik Salon Rahayu sekaligus Ketua DPC HARPI MELATI Kabupaten Klungkung) yang ditemui seusai kegiatan.
Harapnya, Payas Agra Klungkung bisa tetap digunakan dalam prosesi potong gigi maupun pernikahan/pawiwahan dikalangan keluarga besar Puri Agung Klungkung, dan pemerintah bisa mensosialisasikannya juga agar dikenal dikalangan masyarakan umum.SB/REDAKSI
Raja Klungkung juga berpesan, selain keluarga besar Puri Klungkung, Pemerintah Kabupaten Klungkung bisa membantu untuk mensosialisasikan jika di keluarga besar Puri Klungkung andai ada upacara potong gigi maupun pawiwahan tata rias yang dipakai yakni Payas Agra Klungkung, sehingga masyarakat Klungkung maupun yang diluar sana tahu dan paham terkait riasan ini.
Atas hal ini, kami mengucapkan terimakasih kepada HARPI MELATI khususnya jajaran pengurus di Kabupaten Klungkung sudah membantu dan memperjuangkannya, sehingga Payas Agra Klungkung ini bisa dibakuhkan menjadi tatarias pakem Klungkung, sehingga kedepan tata rias ini tidak bisa diklaim oleh pihak manapun.
Bagikan