SuratanBali.Com, GIANYAR – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ibu Putri Koster tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah secara mandiri. Menurutnya, sampah merupakan permasalahan kronis yang harus menjadi perhatian bersama. Penanganannya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan aktif masyarakat.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan Menyapa dan Berbagi di Wantilan Pura Puseh Lan Desa, Desa Adat Beng, Kecamatan Gianyar, pada Jumat (22/8).
Dalam kesempatan itu, Ibu Putri Koster meminta agar PKK turut aktif mensosialisasikan pengelolaan sampah berbasis sumber. PKK yang ada di desa, kecamatan, dan kelurahan diharapkan dapat menjadi contoh sekaligus teladan di lingkungannya masing-masing dalam hal pengelolaan sampah yang baik.
“Sampah yang menumpuk akan menghasilkan racun seperti dioksin dan mikroplastik. Oleh sebab itu, sampah harus dipilah: mana yang termasuk sampah organik, sampah anorganik, sampah dapur, dan sampah residu,” jelasnya.
Ia menambahkan, sampah organik dan sampah makanan yang mencakup hampir 65% total sampah harus diselesaikan di sumbernya, baik di rumah tangga masing-masing maupun di desa adat. Sementara sisanya, berupa sampah anorganik dan residu, agar dikelola di TPS3R dan TPST yang berada di wilayah desa adat. Pola tersebut, menurutnya, sudah tepat untuk menangani permasalahan sampah di Bali.
“Jika desa-desa di Bali bersih, maka Bali pasti bersih. Ujung tombaknya ada di masing-masing desa adat,” imbuh Duta PSBS PADAS ini sembari meninjau pemanfaatan biopori dan teba modern di Wantilan Pura Puseh dan Desa, Desa Adat Beng yang didampingi langsung oleh Lurah Beng.SB/**
Bagikan