SuratanBali.Com, DENPASAR - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengingatkan pentingnya netralitas ASN dalam perhelatan politik praktis yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2024 mendatang lewat ajang pemilu/pilkada serentak.
“Kita tentu sejak awal sudah diingatkan, sudah diajarkan, bagaimana posisi ASN atau PNS dalam politik praktis. Tidak ke kanan, tidak kiri, tapi netral,” kata Sekda Dewa Indra saat memberi sambutan pada acara sosialisasi pencegahan atas potensi pelanggaran netralitas ASN di Ruang Rapat Wiswa Sabha Utama , Kantor Gubernur Bali, pada Rabu (7/6) pagi.
Sekda Dewa Indra menyebutkan, saat-saat ini adalah momentum yang sangat penting dalam menyongsong pemilu dan pilkada serentak. Momen untuk mengingat dan me-refresh lagi akan netralitas ASN yang tentu harus konsisten dalam posisinya di konstelasi politik praktis. “Posisi kita sudah jelas, sejak tahap CPNS sudah dijelaskan bahwa kita netral. Dalam politik praktis, bukan dalam politik kebangsaan. Artinya tidak boleh ada keberpihakan pada politisi, pada partai politik apapun dalam konstelasi politik untuk mendapatkan suara rakyat atau usaha mendapatkan jabatan politik,” terang birokrat asal Pemaron, Buleleng ini.
Hal tersebut penting menurut Dewa Indra, karena peran ASN sebagai pelayan publik yang harus senantiasa menjunjung tinggi netralitas dalam memberikan pelayanan publik yang terbaik tanpa memandang apapun ‘warna’, pilihan politik, dan hal lain. “Kita tentu menjalankan hak kita dalam mengikuti pemilihan umum, namun harus jadi pegangan pula bahwa yang namanya publik itu tidak terkotak-kotak, Yang harus kita berikan pelayanan yang terbaik,” tandasnya.SB/REDAKSI
Bagikan