SuratanBali.Com, JAKARTA - Pulau Bali berhadapan dengan Zona Megathrust Segmen Sumba, yang memiliki potensi gempa dan tsunami dengan magnitudo tertarget M8,5. Dalam mengatasi hal tersebut, Kalaksa BPBD Bali Made Rentin, berkesempatan menyampaikan materi terkait Pengelolaan Peringatan Dini Tsunami di Provinsi Bali di Gedung BNPB, Jakarta pada Selasa (13/10) usai dirinya mewakili Gubernur Bali, Wayan Koster menerima penghargaan dari Bandan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait kontribusi dalam bidang pengurangan resiko bencana di Provinsi Bali yang telah dijalankan selama ini, yang diserahkan langsung pada acara puncak peringatan bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) oleh Sekretaris Utama BNPB, Ir. Harmensyah, Dipl. SE, M.M.
Dalam materi Pengelolaan Peringatan Dini Tsunami di Provinsi Bali, Made Rentin mengatakan Pemprov Bali berkomitmen dalam Manajemen resiko, kesiapan mengantisipasi permasalahan dan tantangan dalam tatanan lokal, nasional dan global baik dalam hal bencana alam ataupun bencana lainnya.
Terkait kesiapsiagaan menghadapi ancaman tsunami tersebut, Pemprov Bali melakukan beberapa hal yaitu: Menjalin kerja sama dengan French Red Cross (Palang Merah Perancis) untuk mendirikan Crisis Centre; Menjalin kerja sama dengan German Indonesia Tsunami Early Warning System (GITEWS); Menjalin kerjasama dengan BMKG dengan Pemasangan Intensitimeter dan WRS New Generation; Memasang Sirine Peringatan Dini Tsunami di sembilan (9) titik; Pembuatan Peta Evakuasi Tsunami dan Tempat Evakuasi Sementara (TES); Membentuk Desa Tangguh Bencana dan Sekolah Aman bencana dengan mengedepankan kearifan lokal; Menjalin kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memasang Papan Petunjuk Evakuasi; Melakukan sosialisasi bahaya Tsunami; Menetapkan Hari Simulasi Bencana (setiap tanggal 26/tiap bulan); serta Sertifikat Kesiapsaigaan Bencana Bagi Penyedia Industri Pariwisata.Redaksi/SB
Bagikan